TRIBUNNEWS.COM - Ukraina menuduh Rusia mencuri 61 ton gandum di perusahaan pertanian wilayah Zaporizhzhia, Kamis (28/4/2022).
Ukraina menyebut tindakan Rusia tersebut dapat meningkatkan ancaman terhadap ketahanan pangan global yang ditimbulkan oleh gangguan penaburan musim semi dan pemblokiran pelabuhan Ukraina selama perang.
Ditanya tentang tuduhan itu, Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi tentang masalah tersebut.
Mengutip CNA, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa mereka mengutuk keras tindakan kriminal Federasi Rusia dalam pengambilalihan tanaman dari petani di wilayah Kherson, di selatan Ukraina.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang dugaan pencurian gandum di wilayah Kherson, yang kota utamanya telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak hari-hari awal invasi Rusia pada 24 Februari.
"Penjarahan biji-bijian dari wilayah Kherson, serta pemblokiran pengiriman dari pelabuhan Ukraina dan penambangan jalur pelayaran, mengancam ketahanan pangan dunia," katanya.
"Kami menuntut Rusia menghentikan pencurian gandum ilegal, membuka blokir pelabuhan Ukraina, memulihkan kebebasan navigasi dan mengizinkan lewatnya kapal dagang."
Baca juga: Buntut Rusia Stop Aliran Gas, Kota-kota di Polandia Mulai Krisis Elpiji
Baca juga: Intelijen Amerika Disebut Terlibat dalam Terbunuhnya 8 Jenderal Rusia di Ukraina
Kantor Jaksa Agung Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa mereka telah membuka kasus pidana atas tuduhan bahwa tentara Rusia, yang mengancam akan melakukan kekerasan, pada 26 April mengambil 61 ton gandum dari sebuah perusahaan pertanian di wilayah Zaporizhzhia di Ukraina selatan.
Ditanya oleh Reuters apakah Kremlin memiliki informasi tentang tuduhan Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram: "Tidak. Kami tidak tahu dari mana informasi ini berasal".
Menurut data Dewan Biji-bijian Internasional, Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia pada musim 2020/21, menjual 44,7 juta ton di luar negeri.
Volume ekspor telah turun tajam sejak invasi Rusia.
"Melalui tindakan ilegalnya, Rusia merampok tidak hanya Ukraina, tetapi juga konsumen di luar negeri."
"PBB memperkirakan bahwa sekitar 1,7 miliar orang mungkin menghadapi kemiskinan dan kelaparan karena gangguan makanan akibat perang skala penuh yang dilakukan Rusia melawan Ukraina, " kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Dua Rudal Hantam Kyiv