News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pejabat Mariupol: Rusia Membunuh Warga Sipil Dua Kali Lebih Banyak daripada Nazi Jerman

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berjalan di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia itu. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Kota Mariupol di Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia membunuh dua kali lebih banyak orang di Mariupol dalam dua bulan, seperti yang dilakukan Nazi Jerman dalam dua tahun Perang Dunia II.

Hal ini disampaikan Dewan Kota dalam sebuah pernyataan di Telegram.

"Dalam dua tahun, Nazi membunuh 10.000 warga sipil di Mariupol. Dan penjajah Rusia membunuh lebih dari 20.000 penduduk Mariupol dalam dua bulan."

"Lebih dari 40.000 orang dipindahkan secara paksa (dideportasi)," kata Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, menurut dewan kota dalam pernyataan pada Sabtu (30/4/2022), dikutip dari CNN.

Namun klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.

Baca juga: Serbia Pamer Rudal Baru dari China di Tengah Perang Rusia-Ukraina

Baca juga: Rusia Minta AS dan NATO Berhenti Pasok Senjata ke Ukraina: Menghambat Negosiasi Damai

Tentara dan sukarelawan Rusia membagikan roti di Mariupol pada 12 April 2022, saat pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia mengajukan kasus menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia . (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Lebih lanjut, Rusia disebut mendeportasi penduduk Mariupol secara ilegal sebagaimana yang dilakukan Hitler selama bertahun-tahun pendudukan.

"Ini adalah salah satu genosida paling mengerikan dari populasi damai dalam sejarah modern."

"Tentara Rusia menargetkan dan tanpa ampun menghancurkan kota kami dan penduduknya," tambah Boychenko.

Sementara itu, pada Minggu (1/5/2022) hari ini, invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-67.

Kabar terfokus pada perkembangan kondisi di pabrik baja Azovstal di Mariupol, tempat ratusan warga sipil berlindung dari pasukan Rusia.

Berikut sejumlah peristiwa terbaru yang telah terjadi, dilaporkan CNN:

1. Pabrik baja Azovstal

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (AFP)

Gambar satelit baru dari Maxar Technologies menunjukkan hampir setiap bangunan di pabrik baja yang luas, tempat terakhir untuk warga Ukraina bertahan di Mariupol, telah dihancurkan.

Beberapa warga sipil telah dievakuasi dari pabrik setelah gencatan senjata diberlakukan, menurut seorang komandan Ukraina yang berada di dalam.

2. Kapal selam Rusia

Rusia merilis video yang menunjukkan bahwa mereka menggunakan kapal selam di Laut Hitam untuk meluncurkan serangan rudal jelajah ke Ukraina, membenarkan klaim militer Ukraina sebelumnya.

3. Ledakan di Odessa

Beberapa ledakan di kota selatan Odessa dilaporkan terjadi setelah pukul 6 sore waktu setempat, oleh media dan saksi mata di Ukraina.

Seorang saksi mengatakan kepada CNN bahwa dia melihat setidaknya satu pesawat tempur di atas kota.

Akibatnya, landasan pacu di bandara Odesa telah rusak, lapor militer Ukraina.

4. Tank Rusia hancur

Seorang pria berswafoto saat berdiri di depan tank Rusia yang hancur di desa Andriivka, di wilayah Kyiv pada 17 April 2022. Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tentara Ukraina telah menghancurkan lebih dari 1.000 tank Rusia, hampir 200 pesawat Rusia, dan hampir 2.500 kendaraan tempur lapis baja.

Terlepas dari kerugian ini, pasukan Rusia masih memiliki peralatan untuk melancarkan serangan tambahan, kata Zelensky.

"Tentu saja, para penghuni masih memiliki persediaan peralatan. Ya, mereka masih memiliki misil untuk menyerang wilayah kami," tambahnya.

"Tetapi perang ini telah melemahkan Rusia sehingga mereka harus merencanakan (memiliki) lebih sedikit peralatan militer untuk parade di Moskow."

Pada 9 Mei mendatang, Rusia berencana mengadakan parade Hari Kemenangan tradisional di Lapangan Merah untuk memperingati penyerahan Jerman kepada Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Presiden Ukraina juga mengatakan Rusia telah kehilangan lebih dari 23.000 tentara sejak invasi dimulai, namun klaim ini tidak bisa diverifikasi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini