News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Joe Biden Pertama Kali Temui Pemimpin ASEAN di Gedung Putih, Janjikan Bantuan 150 Juta Dolar AS

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Joe Biden bersama para pemimpin ASEAN di Gedung Putih, Washington DC.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memulai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dengan AS di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (12/5/2022) malam atau Jumat (13/5/2022) pagi waktu Indonesia.

Pertemuan dengan jamuan makan malam ini merupakan pertama kalinya diadakan di Washington.

Hal ini menjadi salah satu cara untuk merangkul negara Asia Tenggara untuk menjadi bagian dari strategi Indo Pasifik dalam merespon ekspansi China seperti dikutip Tribunnews dari Deutsche Welle.

Dalam pertemuan ini, pihak Gedung Putih menjanjikan bantuan sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun untuk mendukung negara ASEAN terkait energi terbarukan dan pengamanan maritim.

Baca juga: KTT AS-ASEAN, Biden Janjikan Dukungan Energi Bersih dan Keamanan

Baca juga: Presiden Jokowi akan Hadiri Pertemuan dengan Kongres AS hingga Presiden Biden

Joe Biden mencuitkan dalam akun Twitter, @POTUS, pertemuan ini menegaskan hubungan antara AS dan negara ASEAN.

Ia  juga membeberkan agenda pertemuan yang dilakukan yaitu terkait keamanan, kesejahteraan, dan hak asasi manusia (HAM).

“Malam ini (Kamis 12/5/2022), saya menyambut pemimpin negara ASEAN di Gedung Putih untuk pertama kalinya dalam sejarah dan menegaskan komitmen AS dengan Asia Tenggara."

"Kita mendiskusikan tentang pentingnya bekerjasama terkait keamanan, kesejahteraan, dan menghormati HAM dari 1 miliar orang,” tulisnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato dalam forum ASEAN-AS Business Council dan berharap adanya kehadiran kembali negara Paman Sam ini di kawasan Asia Tenggara.

“Saya harap pertemuan ini dapat membangun momentum untuk kembalinya AS di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.

Selanjutnya terkait bantuan sebesar 150 juta dolar AS yang dijanjikan Biden tersebut dibagi untuk beberapa kepentingan.

Dari 150 juta dolar AS tetrsebut, Gedung Putih akan menganggarkan 60 juta dolar AS untuk kepentingan maritim termasuk penyebaran kapal penjaga di laut serta personel untuk menghadapi kejahatan di lautan.

Baca juga: Ibu Negara AS Jill Biden Lakukan Kunjungan Mendadak ke Ukraina, Bertemu Istri Zelensky

Pihak AS mengatakan bantuan tersebut akan digunakan pula untuk melawan apa yang disebut AS sebagai illegal fishing yang dilakukan oleh China.

Selain itu, Gedung Putih menyebut bantuan lain senilai 40 juta dolar AS untuk penyediaan energi hijau dan sekitar 6 juta dolar AS untuk mengakselerasi pengembangan digital di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai perbandingan, Gedung Putih pada awal minggu ini mengumumkan bantuan sebesar 40 miliar dolar AS untuk kebutuhan militer dan kemanusiaan bagi Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia.

Baca juga: Biden Bujuk Negara G7 Tambah Sanksi untuk Rusia

Apa yang ASEAN Khawatirkan dari China?

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan adalah bagian dari negaranya.

Ketika AS telah melangkah untuk bekerjasama dengan negara lain di Indo-Pasifik terkait permasalah keamanan untuk melawan China, anggota ASEAN telah begitu frustrasi dengan penundaan oleh AS soal penjelasan rencana pertumbuhan ekonomi di kawasan sejak AS keluar dari perjanjian perdagangan regional pada tahun 2017.

“AS seharusnya mengadopsi lebih banyak perdagangan aktif dan agenda investasi dengan ASEAN di mana akan memberikan keuntungan bagi AS secara ekonomi dan strategis,” ujar Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob pada Kamis waktu setempat.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini