"Perang agresi Rusia yang tidak diprovokasi dan direncanakan, telah memperburuk prospek ekonomi global dengan harga makanan, bahan bakar, dan energi naik tajam," kata G7 dalam sebuah pernyataan bersama.
"Ditambah Rusia yang memblokir jalan keluar untuk gandum Ukraina, dunia sekarang menghadapi keadaan rawan pangan dan malnutrisi yang makin memburuk," imbuh pernyataan tersebut.
Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly, mengatakan kepada wartawan bahwa semua orang perlu memastikan gandum dikirim ke dunia.
"Jika tidak, jutaan orang akan menghadapi kelaparan," tegasnya.
Baca juga: Mata-mata Ukraina Sebut Kudeta untuk Gulingkan Putin Sedang Berlangsung: Mustahil Menghentikannya
Keberhasilan militer Ukraina
Seruan itu datang ketika para pejabat Ukraina mengklaim beberapa keberhasilan militer besar.
2. Uni Eropa Akhirnya Gagal Sepakat Embargo Minyak dan Gas Rusia
Negara-negara anggota Uni Eropa gagal menyepakati proposal larangan atau embargo impor minyak dan gas Rusia.
Kegagalan mengakhiri 10 hari negosiasi di antara negara anggota blok. Hungaria memimpin sekelompok negara yang menolak sanksi usulan Uni Eropa itu.
Pernyataan disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Joseph Borrel, dikutip Rusia Today, Senin (16/5/2022).
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuka kebuntuan situasi. Saya tidak bisa memastikan itu akan terjadi, karena posisinya (menentang) cukup kuat,” kata Borrel.
Usulan embargo minyak mentah Rusia adalah bagian dari paket sanksi keenam, yang diusulkan pada 4 Mei, menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina.
Borrell mengakui beberapa negara anggota menghadapi lebih banyak kesulitan karena mereka lebih bergantung pada migas Rusia.