News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal, Rusia Sebut Jumlah Hampir 1.000 Orang

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Ukraina berdiri di luar sebuah sekolah yang terkena roket Rusia di selatan Ukraina desa Zelenyi Hai antara Kherson dan Mykolaiv, kurang dari 5 km dari garis depan pada 1 April 2022.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan hampir 1.000 orang Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal, sejak Senin (16/5/2022).

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Juru bicara kementerian Rusia, Mayjen Igor Konashenkov, mengatakan pada Rabu (18/5/2022), bahwa total 959 tentara Ukraina, termasuk 80 terluka, telah meletakkan senjata mereka dan menyerah sejak 16 Mei.

Dia menegaskan kembali bahwa 51 yang terluka dikirim ke rumah sakit di Novoazovsk, yang berada di wilayah Republik Rakyat Donetsk.

Seperti diketahui wilayah Republik Rakyat Donetsk yang dideklarasikan sendiri oleh Rusia, dikutip Tribunnews dari CNN.

Video handout yang diambil dari rekaman yang dirilis oleh Dewan Kota Mariupol pada 19 April 2022 menunjukkan awan asap mengepul di atas pabrik baja Azovstal dan gerbang galangan kapal Azov yang hancur, saat Rusia melanjutkan upayanya untuk merebut kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. (Handout / Mariupol City Council / AFP)

Konashenkov mengatakan bahwa dalam satu hari terakhir saja, 694 pejuang Ukraina telah menyerah di Azovstal.

Pihak Ukraina belum memberikan info terbaru terkait jumlah pejuangnya yang telah meninggalkan Azovstal.

Ataupun status negosiasi untuk pertukaran para pejuang Ukraina dengan tahanan Rusia.

Baca juga: Presiden AS Biden ke Jepang 23 Mei, Umumkan IPEF 8 Anggota, Indonesia Masih Dinantikan

Baca juga: Jerman Modernisasi Leopard Hadapi Kemajuan Tank Tempur Utama Rusia

Sebagian besar tentara Azovstal tampaknya telah dibawa ke Olenivka, sebuah kota di dekat garis depan Ukraina tetapi wilayahnya sudah dikendalikan oleh Rusia.

Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Selasa, bahwa proses negosiasi untuk mengevakuasi tentara terakhir dari pabrik baja Azovstal berlanjut dengan Rusia.

Ini mengikuti berakhirnya "misi tempur" pasukan Ukraina di kompleks itu, yang selama berminggu-minggu menjadi sebuah pertikaian besar terakhir di kota yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Nasib Pasukan Ukraina

Pakar forensik Ukraina menggali mayat seorang tentara Rusia yang digali di desa Zavalivka, sebelah barat Kyiv pada 11 Mei 2022. - Hingga saat ini, lebih dari 230 mayat Rusia telah dikumpulkan dan disimpan di Ukraina, dengan sebagian besar mayat ditemukan di pinggiran ibukota. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Seorang pemimpin separatis di Ukraina timur mengatakan pengadilan kini tengah memutuskan nasib pejuang Mariupol yang menyerah.

Menurut kantor berita Rusia, Tass, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin mengataka:

"Jika lawan telah meletakkan senjatanya, pengadilan memutuskan nasib masa depan," ujarnya dikutip dari BBC.

Dia mengatakan setiap warga Ukraina yang ditemukan sebagai "penjahat perang neo-Nazi" harus menghadapi pengadilan internasional.

Pushilin juga menuturkan komandan tertinggi di pabrik baja masih berada di dalam pabrik dan belum menyerah.

Pahlawan

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. (AFP)

Juru bicara Pentagon AS John Kirby memuji para pejuang Ukraina yang mati-matian membela Ukraina dengan bersembunyi di pabrik baja Mariupol.

Baca juga: Perusahaan Listrik Terbesar Jepang Investasi 3,2 Miliar Yen di Indonesia

Mereka berjuang untuk mempertahankan kota.

Mereka telah bertahan sejak pasukan Rusia yang maju mengepung Mariupol pada awal Maret 2022.

"Soldiers that continued to resist there did so bravely and skilfully and it's quite admirable to think how long they were able to hold out and President Zelensky referred to them as heroes - I think we would all agree with that," ujar John Kirby, Juru bicara Pentagon AS.

(Tentara yang terus melawan di sana (Azovstal) melakukannya dengan berani dan terampil, dan cukup mengagumkan berapa lama mereka mampu bertahan dan Presiden Zelensky menyebut mereka sebagai pahlawan - saya pikir kita semua setuju dengan itu.)

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini