News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bank Dunia: Perang di Ukraina Dapat Memicu Resesi Global

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI resesi - Bank Dunia: Perang di Ukraina Dapat Memicu Resesi Global

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Bank Dunia, David Malpass mengatakan perang yang terjadi di Ukraina dapat memicu resesi global, lonjakan harga pangan dan energi, serta ketersediaan pupuk.

Malpass menambahkan, perekonomian Jerman sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia, telah melambat secara substansial yang dipengaruhi oleh kenaikan harga energi yang tinggi.

Dia juga mengungkapkan, pengurangan produksi pupuk dapat memperburuk kondisi di negara-negara lain.

Baca juga: Mantan Bos Goldman Sachs Sebut AS Berisiko Alami Resesi Ekonomi

“Ketika kita melihat PDB (Produk Domestik Bruto) global sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi,” kata Malpass dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS, yang dikutip dari Reuters.

Malpass mengatakan ekonomi Ukraina dan Rusia diperkirakan akan mengalami kontraksi yang siginifikan.

Sedangkan perekonomian wilayah lainnya seperti Eropa, China dan Amerika Serikat akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Dia juga mengungkapkan, negara-negara berkembang semakin terguncang karena menghadapi kekurangan pasokan pupuk, persediaan pangan, serta pasokan energi.

“Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya,” tambahnya.

Sementara itu di China, Malpass mengatakan perlambatan pertumbuhan yang relatif tajam disebabkan oleh pandemi Covid-19, inflasi dan krisis real estat yang sebelumnya dihadapi negara tersebut.

Baca juga: Dunia Diramal Resesi, IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Jadi 3,6 Persen

Pada bulan lalu, Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk tahun ini, dari 4,1 persen menjadi 3,2 persen, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. Malpass mengatakan, komponen terbesar dari pengurangan perkiraan pertumbuhan global adalah kontraksi sebesar 4,1 persen yang terjadi di kawasan Eropa dan Asia Tengah.

Perkiraan pertumbuhan juga dipotong untuk negara maju dan banyak negara berkembang, karena lonjakan harga pangan dan energi yang disebabkan oleh gannguan pasokan akibat perang yang terjadi di Ukraina.

Malpass tidak memberikan rincian mengenai kapan resesi global akan dimulai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini