News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KBRI Tunis Gelar Diskusi Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, Dubes Zuhairi Misrawi Beri Pengantar

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KBRI Tunis menyemarakkan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dengan menggelelar diskusi tentang Pancasila: Gotong-Royong untuk Masa Depan Indonesia dan Perdamaian Dunia di Wisma  Dubes RI yang berada di kawasan Luc, Tunis.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malau Andri

TRIBUNNEWS.COM, TUNIS - KBRI Tunis menyemarakkan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 dengan menggelelar diskusi tentang "Pancasila: Gotong-Royong untuk Masa Depan Indonesia dan Perdamaian Dunia" di Wisma Dubes RI yang berada di kawasan Luc, Tunis.

Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi memberikan pengantar tentang sejarah, gagasan, dan implementasi Pancasila.

Hadir tiga narasumber penanggap, yaitu Ahmad Oenais, Mantan Menteri Luar Negeri Tunisia, Faisal Quwaiah, Mantan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, dan Prof. Dr. Munshif Abdul Jalil, Guru Besar Sosiologi di Universitas Sousse, Tunisia.

Baca juga: Dubes RI untuk Tunisia Bangga Mahasiswa Indonesia Raih Cumlaude

"Kami, bangsa Indonesia hari ini memperingati sebuah peristiwa bersejarah, yaitu lahirnya Pancasila, lebih tepatnya Pidato Pancasila Sukarno, Bapak Proklamator Indonesia pada 1 Juni 1945."

"Kami sangat bangga dan beruntung, karena Pancasila telah terbukti sebagai falsafah dan ideologi yang mampu mempersatukan seluruh elemen bangsa," ujar Dubes RI dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (3/6/2022).

Ada yang banyak bertanya kepada Gus Mis demikian sapaannya, sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, apa yang membuah 280 juta warga Indonesia mau bersatu? 

"Saya jawab, Pancasila adalah common platform dan kesepakatan yang kokoh di antara komunitas suku, agama, dan bahasa. Pancasila terbukti berhasil mempersatukan bangsa dan negeri", ujar Duta Besar RI kader PDI Perjuangan ini.

Ia menambahkan, Pancasila telah menjadi kekuatan besar Indonesia, karena mampu membangkitkan spirit gotong-royong.

"Dalam pidato Pancasila 1 Juni 1945, Bung Karno menyampaikan bahwa esensi Pancasila adalah gotong-royong. Dalam perjalanan sejarah Indonesia, gotong-royong merupakan kunci keberhasilan Indonesia melalui krisis dan mewujudkan keadilan sosial. Bahkan, gotong-royong menjadi spirit diplomasi Indonesia dengan berbagai negara lain, termasuk Tunisia", ujar Dubes RI yang sangat mengagumi Sukarno ini.

Sementara itu, Ahmad Oenais menyampaikan Indonesia merupakan sahabat dekat Tunisia.

"Persahatan antara Habib Bourgaiba dan Sukarno merupakan lokomotif hubungan bilateral antara Tunisia dan Indonesia. Malam ini, saya mendengarkan pidato Duta Besar RI untuk Tunisia, betapa Pacasila menjadi kekuatan Indonesia", ujar Mantan Menteri Luar Negeri Tunisia.

Faisal Oewaiqah, Mantan Duta Besar Tunisia untuk Indonesia menyampaikan apresiasinya pada Indonesia, karena mampu mengimplementasikan Pancasila dalam berbagai sektor kebijakan.

"Pancasila bisa mewarnai ranah politik, ekonomi, dan kebudayaan. Pancasila benar-benar menjadi kekuatan besar yang mampu mempersatukan dan membangun ekonomi Indonesia", ujar Duta Besar Tunisia yang sekarang aktif melatih para diplomat muda.

Sedangkan Munshif Abdul Jalil menyampaikan Pancasila sebagai falsafah yang telah mampu membawa Indonesia pada puncak kejayaan.

Baca juga: KBRI dan WNI di Tunisia Gelar Salat Gaib Serta Tahlil untuk Buya Syafii Maarif

"Saya sangat tertarik dengan dimensi ketuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan yang terdapat di dalam Pancasila. Hal ini Pancasila mampu memecahkan polemik di kalangan akademis perihal ketuhanan, kemanusiaan, dan kebangsaan. Ini sesuatu yang sangat luar biasa", ujar Guru Besar Sosiologi di Universitas Sousse, Tunisia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini