Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Pemerintah Ukraina terima sumbangan alat tempur berupa 22 tank howitzer self-propelled track M109 serta suku cadang dan amunisi untuk senjata jarak jauh dari Norwegia, Rabu (8/6/2022).
"Howitzer dan peralatan lainnya telah meninggalkan Norwegia,” kata kementerian pertahanan Norwegia
Sumbangan tersebut dikirimkan Norwegia setelah presiden Volodymyr Zelensky berulang kali meminta bantuan senjata berat untuk melawan Rusia dalam perebutan kota Severodonetsk di wilayah Luhansk, yang merupakan pusat industri Ukraina.
Baca juga: Angela Merkel Ulangi Sikapnya Tak Ingin Ukraina Masuk NATO
“Perkembangan perang di Ukraina sekarang menunjukkan bahwa perlu juga menyumbangkan artileri dan sistem senjata yang lebih berat,” kata Menteri Pertahanan Norwegia, Bjørn Arild Gram.
Semenjak Rusia gagal merebut ibukota Kiev, militer Putin mengalihkan fokusnya dengan menargetkan provinsi Luhansk di wilayah Donbas yang banyak dihuni separatis pro-Rusia. Bahkan hampir 90 persen kawasan di Luhansk kini telah dikuasai Rusia.
Hal inilah yang kemudian membuat suasana invasi kian panas hingga memaksa negara Barat untuk mengirimkan lebih banyak amunisi dan alat perang demi memperkuat armada militer Ukraina.
Tak hanya memberikan sumbangan senjata saja, melansir dari Politico kementerian pertahanan Norwegia juga turut menerjunkan angkatan militernya untuk melatih tentara Ukraina di Jerman tentang cara menggunakan tank howitzer M109.
Baca juga: Gubernur Mykolaiv: Rusia Menargetkan Pertanian Ukraina Untuk Menakuti Dunia
Meski tindakan yang dilakukan Norwegia berpotensi mengundang amarah Putin, lantaran negara ini merupakan wilayah terdekat Rusia dengan jarak hanya sekitar 4,727 km.
Namun karena ingin membantu Ukraina dalam mempertahankan negaranya dari invasi, membuat Norwegia nekat mengirimkan pasokan howitzernya, menyusul Belanda dan Jerman yang telah lebih dulu memberikan bantuan senjata howitzer.