TRIBUNNEWS.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Swiss mengungkapkan, Kepolisian Bern telah menemukan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz pada Rabu, 8 Juni 2022, lalu.
"Kepolisian Bern menyampaikan informasi bahwa telah ditemukannya jenazah ananda Eril pada Rabu, 8 Juni 2022 pukul 06.50 pagi waktu setempat," jelas Dubes RI di Swiss, Muliaman Dharmansyah Hadad pada Konferensi Pers, Kamis (9/6/2022).
Sebelumnya, seorang jasad pria ditemukan di Bendungan Engehalde Swiss pada Rabu (8/6/2022) waktu setempat.
Kemudian, pihak Kepolisian Bern melalui pencocokan tes DNA mengonfirmasi bahwa jasad tersebut merupakan Eril.
Sejarah Bendungan Engehalde
Bendungan Engehalde merupakan salah satu bendungan yang sudah cukup tua di Swiss.
Lokasi bendungan Engehalde berada di Stauwehrsteg, Wehrweg, 3014 Bern, Swiss.
Di Swiss, bendungan ini dikenal dengan nama Stauwehr Engehalde.
Mengutip dari Rowing.ch dan Nau.ch, Bendungan Engehalde merupakan bendungan yang masih berada dalam satu aliran dengan sungai Aaree.
Bendungan tersebut bahkan sudah ada sebelum pecahnya Perang Dunia Pertama.
Pada tanggal 1 November 1909, bendung di Engehalde diresmikan.
Bendungan ini membendung Sungai Aare sepanjang sekitar tiga kilometer.
Bendungan Engehalde ini juga menjadi lokasi pertama yang bisa dijadikan untuk dayung di Bern.
Namun, adanya Perang Dunia I membuat aktivitas klub dayung itu terpaksa berhenti.
Bendungan ini menjadi pembangkit listrik tenaga air Felsenau yang berlokasi di Bern, Swiss.
Proyek ini didanai oleh Energie Wasser Bern, yang merupakan salah satu perusahaan energi kota terbesar di Swiss.
Energie Wasser Bern telah memilih Metso untuk memasok retrofit sistem kontrol lengkap untuk pembangkit listrik tenaga air Felsenau/Engehalde.
Metso DNA akan digunakan untuk kontrol turbin, kontrol pintu air, kontrol eksitasi, pemantauan getaran serta untuk simulator pelatihan pembangkit listrik/sungai.
Diketahui, bendungan Engehalde digunakan sebagai pembangkit listrik karena aliran Sungai Aaree yang deras.
Kapasitas pembangkit listrik ini dapat beroperasi dengan memanfaatkan air Sungai Aaree hingga 100 meter kubik air per detik.
Kemudian, akan disalurkan melalui terowongan tekanan dari bendungan Engehalde langsung ke turbin pembangkit listrik Felsenau.
Engehalde Sebelum Menjadi Bendungan, Dimiliki Oleh Sebuah Perusahaan Pemintalan
Sebelum menjadi bendungan, konsesi air dan lokasi itu dimiliki oleh Felsenau, sebuah perusahaan pemintalan.
Perusahaan Felsenau sebenarnya sudah berencana membuat bendungan untuk pembangkit listrik dengan sistem turbin air.
Sayangnya, Felsenau mengalami kesulitan kebangkrutan akibat resesi besar pada 1873–1896.
Setelah terjadi perselisihan hukum yang panjang dengan kota Bern, Perusahaan Felsenau menyerahkan hak penggunaan air ke pemerintah Kota Bern pada tahun 1906.
Kemudian pemerintah Kota Bern mulai pembangunan bendungan dan terowongan baru serta pembangkit listrik pada tahun 1907-1910.
Dengan dibangunnya bendunan itu, pemerintah Kota Bern wajib memasok pabrik pemintalan Falsenau dengan 800 kilowatt listrik atau 20 persen produksi secara gratis untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Felsenau juga meminta Pemerintah mengkompensasi tanah yang diserahkan.
Barulah pada 6 November 1909, pembangkit listik turbin itu resmi diserahkan kepada pemerintah Kota Bern.
Saat itu, pembangkit listrik tersebut sudah memiliki tiga turbin pembangkit listrik.
Pembangkit listrik diperluas dengan dua turbin lagi dan pada tahun 1989 kelima turbin digantikan oleh turbin bohlam Kaplan pada tahun 1918.
Setelah perkembangan tersebut, pembangkit listrik turbin Bendungan Engehalde menghasilkan 11.300 kW yang bisa digunakan untuk 7.500 rumah tangga.
(Tribunnews.com/Farrah Putri/Yunita Rahmayanti)