Pada boneka-boneka tersebut, kertas dengan gambar menyerupai wajah Putin ditempelkan di kepala boneka dengan dua paku ditusukkan di kepala dan dassda.
Pihak kuil kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Boneka itu kemudian dikabarkan dibakar setelah dimurnikan dengan garam dan sake.
Pohon di sekitar kuil merupakan poohon keramat yang menjadi symbol komunitas, yang juga ditempatkan di bawah penunjukkan pelestarian pohon oleh kota.
“Saya bisa mengerti perasaan ingin perang berakhir, tapi tolong berhenti melakukan hal itu pada pohon suci,” ujar Pejabat Kuil, Yukihiro Tajima, 60 tahun.
Di jepang sendiri, praktik melakukan kutukan atau santet kerap dilakukan menggunakan boneka jerami yang ditempelkan foto targetnya, dan kemudian dipalu di pohon yang berada di kuil.
Namun, ulah itu kerap dikecam karena mengotori kesucian kuil.
“Kuil bukanlah tempat untuk mengutuk tapi untuk berdoa,” ujar perwakilan paroki kuil, Nobuo Shibuya, 81 tahun.
Sumber: Kompas.TV