News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM dan Barang Konsumsi di Amerika Serikat Catat Rekor Tertinggi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga dalam dolar yang ditampilkan adalah untuk berbagai grade bensin per galon yang tersedia di SPBU Shell, Rabu, 8 Juni 2022, di Englewood, Colorado.

TRIBUNNEWS.COM, AS - Harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pangan serta harga barang lainnya di Amerika Serikat (AS) meroket pada bulan Mei.

Kondisi tersebut membuat inflasi di Amerika naik ke level tertinggi baru dalam empat dekade terakhir.

Hal ini semakin memberi tekanan bagi rumah tangga AS terutama karena kenaikan biaya hidup.

Melansir Associated Press, Jumat (10/6/2022), harga-harga barang konsumen melonjak 8,6 persen bulan lalu dari 12 bulan sebelumnya.

Atau lebih tinggi dari lonjakan tahun-ke-tahun bulan April sebesar 8,3 persen, seperti laporan Departemen Tenaga Kerja hari Jumat (10/6/2022).

Baca juga: Harga BBM di Amerika dan Inggris Melonjak, Vladimir Putin Bilang Keuntungan Perusahaan Rusia Naik

Harga barang konsumen melonjak 1 persen dari April hingga Mei, naik  0,3 persen dari Maret hingga April.

Harga BBM yang jauh lebih tinggi menjadi penyebab sebagian besar kenaikan harga barang konsumen itu.

Inflasi tinggi di AS memberikan tekanan berat pada tingkat keluarga, memaksa mereka membayar lebih banyak untuk makanan, BBM dan sewa tempat tinggal.

Ini berakibat berkurangnya kemampuan mereka untuk membeli barang-barang pilihan, dari pangkas rambut hingga elektronik.

Kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta kelompok masyarakat hispanik dan kulit hitam khususnya, saat ini makin kepayahan karena sebagian besar pendapatan habis dikonsumsi untuk kebutuhan dasar keluarga.

Meski demikian para ekonom memperkirakan inflasi akan menurun tahun ini walau  tidak terlalu banyak.

Inflasi yang tinggi juga memaksa Bank Sentral, Federal Reserve atau The Fed, bersiap meluncurkan rangkaian kenaikan suku bunga tercepat dalam tiga dekade.

Dengan menaikkan biaya pinjaman secara agresif, The Fed berharap menurunkanpengeluaran dan pertumbuhan secukupnya untuk mengekang inflasi untuk menghindari resesi.

Bagi Bank Sentral, ini akan menjadi tindakan penyeimbangan yang sulit.

Survei menunjukkan, orang Amerika melihat inflasi yang tinggi sebagai masalah utama negara, dan paling tidak setuju dengan penanganan ekonomi oleh Presiden AS Joe Biden.

Kongres Partai Republik menghantam kubu Demokrat terkait masalah ini menjelang pemilihan paruh waktu musim gugur ini.

Sumber: Associated Press/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini