Menteri Keuangan AS Janet Yellen bahkan mengancam akan memboikot KTT G20 jika Putin diundang.
Akan tetapi, sebagai pemegang presidensi G20, Jokowi tetap mengundang Putin ke Bali sebagaimana kepala-kepala negara lain.
Di lain sisi, Jokowi juga mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang bukan anggota G20.
Undangan ini dianggap bisa menjadi jalan tengah terkait keberatan AS dan sekutunya.
Pada April lalu, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia ingin menggunakan kesempatan presidensi untuk mendorong penyelesaian damai perang Rusia-Ukraina.
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” kata Jokowi dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet, 29 April 2022.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, Rabu (8/6/2022) lalu, mengatakan Vladimir Putin belum dapat dipastikan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang.
“Kami belum dapat memastikan apakah Presiden Vladimir Putin akan hadir secara luring atau daring,” kata Vorobieva.
Menurut Vorobieva, banyak faktor dan situasi yang akan mempengaruhi kehadiran sang presiden.
“Kami masih punya waktu memikirkan itu dan masih menunggu perkembangan,” ujarnya.
Sumber: TASS/Kompas.TV