"Taktik perang kota Rusia, yang bergantung pada penggunaan artileri yang berat, telah menghasilkan kerusakan tambahan yang luas di seluruh kota," kata kementerian pertahanan.
Elemen Angkatan Bersenjata Ukraina, bersama dengan beberapa ratus warga sipil, saat ini berlindung di bunker bawah tanah di Pabrik Kimia Azot, di zona industri kota, katanya.
“Pasukan Rusia kemungkinan akan ditempatkan di dalam dan sekitar Azot sementara pejuang Ukraina dapat bertahan di bawah tanah.
Baca juga: Rangkuman Invasi Hari ke-93: Pertempuran Sengit di Luhansk, Negosiasi Rusia dengan Ukraina Dibekukan
Ini kemungkinan akan mencegah Rusia untuk menugaskan kembali unit-unit ini untuk misi di tempat lain untuk sementara waktu,” tambah kementerian itu.
Abaikan Ultimatum Rusia
Ukraina mengabaikan ultimatum Rusia untuk menyerahkan kota Severodonetsk yang tengah menjadi sasaran perang.
Kekhawatiran tumbuh atas nasib ratusan warga sipil yang terperangkap di pabrik kimia Azot Severodonetsk.
Dilansir The Guardian, Rusia memerintahkan pasukan Ukraina sehari sebelumnya untuk menghentikan "perlawanan yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata" mulai Rabu pagi (15/6/2022).
Peringatan itu dikeluarkan saat Moskow telah menguasai 80 % Severodonetsk, sebuah kota yang telah menjadi titik fokus kemajuan Rusia di timur negara itu.
Moskow sebut Ukraina ganggu rencana pembukaan koridor kemanusiaan
Di hari yang sama, Moskow juga menuduh Ukraina mengganggu rencana untuk membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah itu.
Evakuasi direncanakan untuk membawa warga sipil dari pabrik Azot ke Svatove, sebuah kota di utara Severodonetsk yang dikendalikan oleh pasukan pro-Rusia.
Baca juga: Zelensky Sebut 20 Persen Wilayah Ukraina Dikuasai Rusia, Donbas Benar-benar Hancur
Sementara, Ukraina belum secara terbuka mengomentari proposal Moskow.
Kekurangan air bersih