TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) yang menyampaikan kecaman atas pernyataan dua politikus partai berkuasa di India Partai Bharatiya Janata (BJP) yakni Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal.
Seperti diketahui kecaman Kemenlu RI itu disampaikan pada forum pertemuan bilateral Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu India saat pertemuan Spesial ASEAN-India Foreign Ministers' Meeting (SAIFMM), yang diselenggarakan di New Delhi baru-baru ini.
"Saya juga meminta Kemlu RI untuk terus mengawal dan menyelesaikan kasus penghinaan terhadap Islam baik itu secara bilateral maupun multilateral," kata Meutya Hafid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Singgung Isu Penghinaan Nabi Muhammad Saat Bertemu Menlu India
Politisi perempuan Partai Golkar itu berpendapat pernyataan dua politisi BJP juga mencerminkan ketiadaan sensitivitas terhadap hubungan bilateral RI-India yang selama ini berjalan dengan baik.
Menurut Meutya Hafid, hubungan dan kerja sama bilateral RI-India dibangun dengan kesamaan pandangan atas penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk saling menghormati antar pemeluk agama.
"Saya berpandangan penghormatan terhadap agama dan keyakinan adalah dasar yang mesti dipegang kokoh dalam hubungan bilateral dan pergaulan internasional. Dasar tersebut harus menjadi parameter terhadap masa depan hubungan dan kerja sama RI-India," tegasnya.
Legislator yang juga mantan jurnalis itu menilai kasus penghinaan agama yang diduga dilakukan dua politikus BJP itu telah menciderai pergaulan internasional khususnya India dengan negara-negara Islam atau negara-negara yang mayoritas penduduk beragama Islam.
Kecaman Menlu RI
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan para Menlu ASEAN-India di New Delhi, India.
Dalam pertemuan tersebut, Retno menyampaikan keprihatinan dan kecaman Indonesia atas pernyataan dua politisi India yang menyinggung umat Islam.
"Saya sampaikan secara khusus kepada Menlu India mengenai keprihatinan dan kecaman terhadap pernyataan dua politisi partai BJP yang menghina Nabi Muhammad," kata Retno melalui kanal YouTube Kementerian Luar Negeri, Jumat (17/9/2022).
Retno mengatakan, Menlu India menjelaskan bahwa pernyataan dua politisi tersebut tidak mencerminkan posisi partai BJP dan sama sekali juga tidak mencerminkan posisi pemerintah.
"Menlu India menjelaskan bahwa dua politisi tersebut telah diberhentikan dari jabatannya dan telah dinonaktifkan dari partai," ujarnya.
Retno mengatakan, Menlu India juga menyampaikan secara detail sikap Partai BJP atas kejadian tersebut, yakni menghormati semua agama, menolak dengan keras penghinaan terhadap agama, dan menentang dengan keras ideologi yang menghina atau merendahkan agama tertentu.
"Saya ulangi apa yang saya sampaikan di pertemuan para Menlu ASEAN-India mengenai pentingnya terus dikembangkan budaya toleransi dan saling menghormati," tuturnya.
Hanya dengan saling menghormati perbedaan termasuk agama, kata Retno, persahabatan dan kerja sama dapat terus diperkuat.