News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen Inggris: Moral Pasukan Rusia Rendah, Mungkin Bingung Tujuan Perang

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Rusia berjalan di sepanjang jalan di Mariupol pada 12 April 2022 - Intelijen militer Inggris menilai, pasukan Rusia dan Ukraina sama-sama mengalami moral yang rendah seiring dengan lamanya perang.

TRIBUNNEWS.COM - Intelijen militer Inggris menilai, pasukan Rusia dan Ukraina sama-sama mengalami moral yang rendah seiring dengan lamanya perang.

Dalam pembaruannya yang dirilis di Twitter Kementerian Pertahanan Inggris pada Minggu (19/6/2022), intelijen memperkirakan unit tempur Rusia dan Ukraina menderita "moral yang berubah-ubah". 

Di sisi Ukraina, beberapa pasukan meninggalkan medan perang.

Namun moral yang rendah ini lebih besar pengaruhnya terhadap pasukan Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, ada kasus seluruh unit Rusia melawan perintah dari atasannya.

Baca juga: Imbas Perang yang Memanas, Ukraina Larang Buku hingga Musik Rusia

Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas, Austria Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Seorang wanita menggendong seorang anak di sebelah tentara Rusia di jalan Mariupol pada 12 April 2022, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus yang menantang untuk perang terhadap tetangga Rusia. (Photo by Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

"Pihak berwenang Rusia kemungkinan besar berjuang untuk memberikan tekanan hukum untuk menanggung pembangkang militer, terhambat oleh status resmi invasi sebagai 'operasi militer khusus' daripada sebagai perang," tulis pembaruan intelijen itu, dikutip dari The Hill

Dalam konflik ini, perang berjalan tanpa jaminan kemenangan bagi kedua belah pihak.

Walaupun pasukan Ukraina berhasil memukul mundur Rusia di sekitar Ibu Kota Kyiv pada awal invasi, sekarang pertempuran berpusat di Donbas, Ukraina timur.

Menurut intelijen Inggris, tentara Rusia memiliki moral yang rendah karena berbagai alasan.

Diantaranya persepsi kepemimpinan yang buruk, korban yang banyak, stres dalam pertempuran, dan gaji yang kecil.

"Banyak personel Rusia dari semua pangkat juga kemungkinan masih bingung tentang tujuan perang," jelas pembaruan.

Australia Kirim Senjata

Australia mengirim empat dari 14 kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina, sebagai bagian dari paket bantuan senilai $285 juta.

Menurut laporan The Guardian, M113AS4 dimuat ke dalam pesawat Ukraina minggu lalu, setelah mantan Menteri Pertahanan Peter Dutton, menjanjikan kendaraan tempur lapis baja dan 20 kendaraan infanteri tambahan pada Mei. 

Duta Besar Ukraina untuk Australia, Vasyl Myroshnychenko, menyerukan bantuan militer lebih lanjut.

Terutama rudal jarak jauh yang dapat menyerang sasaran pada jarak 150 km serta amunisi untuk persediaan.

Seorang tentara Ukraina berpatroli dengan kendaraan lapis baja di sebuah jalan di Bucha, barat laut Kyiv, pada 2 April 2022, di mana walikota mengatakan 280 orang telah dikuburkan di kuburan massal dan kota itu dipenuhi dengan mayat. - Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas "seluruh wilayah Kyiv" setelah invasi pasukan Rusia mundur dari beberapa kota penting dekat ibukota Ukraina, kata wakil menteri pertahanan hari ini. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

"Kami akan terus mencari cara terbaik untuk membantu rakyat Ukraina. Australia mendukung Ukraina, dan sekali lagi menyerukan kepada Rusia untuk menghentikan invasi yang tidak beralasan, tidak adil dan ilegal ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan Australia saat ini, Richard Marles.

Ukraina menuliskan ucapan terima kasih kepada Australia atas bantuan militer ini.

"Ini adalah empat dari 14 pengangkut personel lapis baja M113 yang dijanjikan oleh pemerintah Australia. Jembatan bantuan penerbangan sepanjang setengah dunia menyatukan orang-orang kami di masa-masa sulit bagi Ukraina," tulis Kementerian Pertahanan Ukraina di Twitter, Senin (20/6/2022).

Perdana Menteri Anthony Albanese turut mengutuk invasi Rusia ke Ukraina serta menjanjikan dukungan lebih lanjut.

Update Perang Rusia-Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-117, per-Senin (20/6/2022) hari ini.

Berikut perkembangan peristiwa terkini:

- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperkirakan Rusia akan mengintensifkan serangan ke Ukraina dan mungkin menyerang negara-negara Eropa lainnya setelah Komisi Eropa mengusulkan Ukraina sebagai calon anggota Uni Eropa.

- Pasukan Ukraina tetap bertahan di wilayah Donbas timur, di mana pertempuran berlanjut di Sievierodonestsk.

- Para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas cara untuk membebaskan jutaan ton gandum yang terjebak di Ukraina dalam pertemuan di Luksemburg pada Senin.

Seorang anak laki-laki mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di kota Irpin, barat laut dari ibukota Ukraina Kyiv pada 3 Juni 2022 pada hari ke-100 invasi Rusia ke Ukraina. - Volodymyr Zelensky bersumpah menang pada hari ke-100 invasi Rusia pada 3 Juni 2022, bahkan ketika pasukan Rusia menggempur wilayah Donbas timur. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal

Baca juga: Bantu Ukraina, AS Dituding Ingin Membungkam dan Melemahkan Rusia

- Parlemen Ukraina akan memberlakukan pembatasan ketat pada buku dan musik Rusia.

- The New York Times mengidentifikasi lebih dari 2.000 amunisi yang digunakan oleh pasukan Rusia di Ukraina sebagian besar tidak terarah.

- Pemerintah Austria akan membuka kembali pembangkit listrik tenaga batu bara, karena kekurangan listrik imbas berkurangnya pengiriman gas dari Rusia.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini