News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Lanka Bangkrut

Delegasi India Terbang ke Sri Lanka untuk Memantau Krisis Ekonomi di Negara Itu

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Angkutan umum antre membeli BBM di Sri Lanka

TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO - Empat perwakilan dari India telah tiba di Sri Lanka untuk membahas dan menilai kondisi ekonomi lokal negara itu yang kini bangkrut itu.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan di hadapan Parlemen pada Rabu kemarin bahwa para pejabat senior Pemerintah India akan tiba di Sri Lanka pada Kamis ini.

Dikutip dari laman www.newsfirst.lk, Kamis (23/6/2022), Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra tiba di Sri Lanka pada Kamis pagi waktu setempat.

Dalam kunjungan sehari terkait bantuan bilateral yang diberikan India kepada negara itu dalam situasi ekonomi saat ini.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Rakyatnya Kini Berbondong-bondong Migrasi ke Negara Lain

Kwatra didampingi oleh Sekretaris Departemen Perekonomian Kementerian Keuangan India Ajay Seth, Kepala Penasehat Ekonomi Pemerintah India Dr. V. Anantha Nageswaran dan Sekretaris Bersama Kawasan Samudra Hindia (IOR) Kementerian Luar Negeri India Kartik Pande.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi India dijadwalkan mengunjungi Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka.

Mereka juga akan mengadakan diskusi dengan pejabat senior Sri Lanka mengenai situasi ekonomi di negara tersebut serta persyaratan bantuan jangka pendek dan jangka panjang.

Wickremesinghe menekankan bahwa pejabat Pemerintah India akan menilai kondisi ekonomi lokal.

Sri Lanka saat ini tengah menghadapi situasi yang jauh lebih serius, bukan hanya sekadar kekurangan bahan bakar, gas, listrik dan makanan.

"Sri Lanka bahkan akan memanggil China, India dan Jepang untuk bergabung dalam konferensi donor demi menggalang lebih banyak bantuan asing dan mengajukan anggaran sementara pada Agustus mendatang," kata Wickremesinghe, di tengah negosiasi yang sedang berlangsung dengan International Monetary Fund (IMF).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini