Serangan itu juga muncul jelang rencana Presiden Jokowi mengunjungi Kiev pada 29 atau 30 Juni untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Serangan rudal Rusia di Kiev ini merupakan serangan besar pertama di ibu kota Ukraina itu sejak berminggu-minggu.
Menurut laporan Washington Post, serangkaian rudal menghantam Kyiv pada Minggu (26/6/2022), menghancurkan rasa relatif tenang sejak penarikan Rusia dari ibu kota pada awal April.
Serangan itu, yang melanda sebuah gedung apartemen dan taman bermain taman kanak-kanak, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai beberapa lainnya, kata pihak berwenang.
Ledakan pagi itu ditembakkan dari pesawat pengebom Rusia yang terbang di atas Laut Kaspia, kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina.
Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan seorang gadis 7 tahun berhasil ditarik dari puing-puing bangunan.
Ayah dari bocah itu adalah korban yang tewas.
Gerashchenko menunjukkan kepada wartawan paspor Rusia yang rusak, yang katanya milik wanita yang diselamatkan dari reruntuhan.
"Rusia menembak orang Rusia," cuitnya.
Presiden AS Joe Biden menyebut serangan itu sebagai contoh "barbarisme" Rusia.
Minta Pasokan Senjata Dipercepat
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak para pemimpin Barat untuk meningkatkan pasokan senjata ke negaranya.
Saat ini, pasukan Rusia berjuang untuk merebut Lysychansk, kota besar terakhir yang masih dipegang oleh pasukan Ukraina di provinsi Luhansk timur.
Zelensky menekankan urgensi kebutuhan akan lebih banyak senjata, termasuk sistem pertahanan udara modern.