TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Mariyinsky pada hari ini Rabu, (29/6/2022) pukul 15.00 waktu setempat.
Menurut jadwal dari Istana Mariyinsky, Presiden Jokowi akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy mulai pukul 15.00-17.00 waktu setempat.
Artinya, Presiden Jokowi hanya memiliki waktu selama dua jam untuk membawa misi perdamaian Rusia-Ukraina dalam pertemuannya bersama Presiden Zelenskyy.
Hal tersebut diungkap Jurnalis Kompas TV, Kris Mada, dalam tayangan Breaking News di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (29/6/2022).
Dalam laporannya, Kris menyebut jalan-jalan di sekitar Istana Mariyinsky sudah diblokir untuk umum sejak kemarin Selasa (28/6/2022), demi menjaga keamanan saat Presiden Jokowi tiba.
Baca juga: Jokowi dan Ibu Negara Tiba di Ukraina, akan Bertemu Presiden Zelensky untuk Misi Perdamaian
Warga umum juga sudah dilarang melewati jalan-jalan di sekitar Istana Mariyinsky, kecuali pejabat negara atau pejabat tertentu.
"Sejak kemarin jalan-jalan di sekitar Istana Mariyinsky sudah diblokir. Hanya kendaraan khusus yang dimiliki oleh pejabat negara atau pejabat tertentu yang boleh melewati jalan tersebut. Warga umum dilarang melewati jalan di sekitar Istana Mariyinsky," kata Kris dalam laporannya.
Dalam pertemuan dengan Presiden Zelenskyy ini, Presiden Jokowi akhirnya bisa menyampaikan secara langsung aspirasi Indonesia dan aspirasi dunia terkait pentingnya perdamaian Rusia-Ukraina.
Selain itu, Presiden Jokowi juga berkesempatan untuk menyampaikan pentingnya pembukaan eskpor aneka komuditas dari Rusia-Ukraina yang dibutuhkan oleh masyarakat internasional.
Baca juga: BREAKING NEWS: Misi Perdamaian Tempuh 11 Jam Perjalanan Dengan KLB, Jokowi Tiba di Kyiv
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di Kyiv
Dilansir laman resmi setkab.go.id, Presiden Jokowi telah tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina pada Rabu (29/06/2022), sekitar pukul 08.50 waktu setempat.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi tiba di Stasiun Central Kyiv setelah menempuh perjalanan darat selama 11 jam, menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) yang disediakan pemerintah Ukraina.
Saat tiba, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana langsung disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka, dan pejabat KBRI Kyiv.
Rencananya Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Baca juga: Potret Jokowi dan Iriana Menuju Ukraina Temui Presiden Zelensky, Kompak Pakai Jaket Biru Naik Kereta
Di antaranya mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin.
Kemudian Presiden juga dijadwalkan untuk berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kyiv.
Baru setelahnya Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky.
Lalu pada sore harinya, Presiden Jokowi, Ibu Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.
Baca juga: Melihat dari Dekat Gerbong Kereta Luar Biasa yang Ditumpangi Jokowi ke Ukraina
Keberanian Ibu Negara Iriana Jokowi Ikut ke Ukraina Jadi Sorotan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pada Rabu (29/6/2022) pagi, nama Ibu Negara Iriana Jokowi sempat trending di twitter meski sebentar.
Iriana Jokowi jadi sorotan.
Netizen mempertanyakan tujuan Iriana Jokowi hadir mendampingi suaminya Presiden Jokowi ke Ukraina.
Apalagi itu bukan kunjungan biasa karena dilakukan di tengah peperangan.
Perang antara Ukraina dengan Rusia yang masih berkecamuk di negara yang hendak dikunjungi.
Situasi tersebut dikhawatirkan berpengaruh kepada keselamatan presiden dan ibu negara.
Baca juga: Siap Jadi Juru Damai Perang Rusia-Ukraina, Presiden Jokowi Menuju Kyiv Naik ‘Kereta Luar Biasa’
Analisia Pengamat
Pengamat Militer dan Intelijen, Ridlwan Habib, mengatakan ada tiga makna di balik kunjungan bersejarah ke Ukraina.
Pertama, kata Ridlwan, Presiden Jokowi seolah ingin menekankan bahwa penyertaan Ibu Negara sebagai simbol diplomasi damai.
“Pertama, ini merupakan simbol diplomasi damai atau soft diplomacy dari Pak Jokowi. Untuk menunjukkan bahwa Indonesia beriktikad baik dengan simbol mengajak istri atau ibu negara,” ucap Ridlwan Habib, Rabu (29/6/2022).
Dari sisi keibuan atau sisi kewanitaan, kata Ridlwan, Ibu Negara identik dengan makna damai, lembut, dan anti-kekerasan.
Baca juga: Jokowi Berangkat Menuju Ukraina Gunakan Kereta Khusus: Kami Mulai Misi Perdamaian dengan Niat Baik
“Maknanya dalam, karena menonjolkan sisi diplomasi lembut seorang Ibu,” ucap Ridlwan.
Apalagi, Indonesia juga membawa bantuan kemanusiaan atau humanitarian aid dalam rangkaian kereta api.
Makna yang kedua, lanjut Ridlwan, Presiden Jokowi ingin menunjukkan kepada dunia internasional, bahwa dukungan nyata harus diwujudkan dalam bentuk keberanian bertindak.
“Presiden Jokowi sangat berani karena mengajak Ibu Iriana memasuki suatu negara yang dilanda perang. Risikonya sangat tinggi, tapi tetap mantap masuk,” tutur Direktur Lembaga Strategi Inteligensia Indonesia tersebut.
Kemudian makna ketiga, Jokowi ingin menunjukkan Iriana adalah sumber kekuatan dan kemantapan hati seorang Presiden dalam melangkah.
Baca juga: Dalam Penerbangan ke Polandia, Presiden Jokowi Akan Habiskan 12 Jam Perjalanan Darat Masuk Ukraina
Dalam terminologi Jawa, istri disebut ‘garwa’, sigaraning nyawa, separuh nyawa.
“Maka wajib diajak sebagai sumber kekuatan,” kata Ridlwan.
Menurut Ridlwan, ikut serta Iriana ke Ukraina patut diapresiasi.
Dia mengatakan keberanian Ibu Iriana ini bahkan melebihi Ibu Tien Soeharto, saat Presiden kedua RI Soeharto kunjungi Bosnia 1995.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Hasanudin Aco)
Baca berita lainnya terkait Kunjungan Jokowi ke Rusia dan Ukraina.