TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Wali Kota Kherson, Halyna Liashevska mengatakan Ihor Kolykhaiev telah diculik pasukan Rusia pada Selasa (28/6/2022), setelah menolak untuk mengikuti perintah Moskow.
Dilansir Kyivpost, Kolykhaiev telah menjadi salah satu dari sejumlah Wali Kota di Ukraina yang diculik selama invasi Rusia ke Ukraina.
Diketahui, Kolykhaiev berusaha untuk merusak demokrasi dan mengganti politisi yang terpilih secara demokratis dengan pejabat pro-Kremlin.
Baca juga: Teror Untuk Pendukung Rusia, ‘Pengkhianat Lokal’ Tewas Oleh Serangan Bom Mobil di Kherson
Penculikan lainnya yang dilakukan pasukan Rusia
Di kota selatan Dniprorudne, Wali Kota Yevheniy Matvieyev diculik oleh pasukan Rusia pada 13 Maret.
Wali Kota Melitopol, Ivan Fedorov, diculik seminggu sebelumnya.
Aksi tersebut memicu protes oleh warga Ukraina dan seruan oleh Presiden Volodymyr Zelensky untuk segera membebaskannya.
“Uni Eropa mengutuk keras penculikan Wali Kota Melitopol dan Dniprorudne oleh angkatan bersenjata Rusia,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah posting di Twitter.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa Kolykhayev ditahan oleh kantor komandan (polisi militer),” kata Wakil Kepala wilayah Kherson yang ditunjuk Moskow, Ekaterina Gubareva mengatakan di aplikasi pesan Telegram, dikutip The Guardian,
Baca juga: Pemerintah Amerika Serikat Berlakukan Larangan Impor Emas Rusia
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai penculikan Kolykhaiev hari ini, yang terpilih dalam pemilihan lokal Ukraina 2020.
Penasihatnya hanya mengkonfirmasi di Facebook: "Mereka mengambil Ihor Kolykhayev."
Wali Kota dilaporkan berada di kantornya di mana staf komite eksekutif, yang tetap berada di kota, pindah setelah Kherson ditangkap oleh Rusia. Dia dikawal keluar dari kantornya dengan borgol.
Laporan tersebut tidak dapat segera diverifikasi secara independen dan tidak ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang Ukraina.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)