TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina masih berjalan dan telah memasuki hari ke-128 pada Jumat (1/7/2022).
Perkembangan terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sementara itu, pada Jumat pagi, sebuah rudal Rusia menghantam gedung apartemen bertingkat di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Odesa.
Serangan ini menewaskan sedikitnya 10 orang.
Berikut Tribunnews.com rangkum serangkaian peristiwa yang terjadi selama perang Rusia di Ukraina, seperti dikutip The Guardian.
Baca juga: Pengamat: Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Tak Lepas dari Perhelatan G-20, Kans Mediasi Konflik
Jokowi tiba di Moskow bertemu Putin
Pada Kamis (30/6/2022) kemarin, Presiden Jokowi tiba di Moskow untuk bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Jokowi mendesak Putin untuk menyetujui gencatan senjata dan mencari cara untuk mengizinkan ekspor gandum dari Ukraina.
Sebelumnya, Jokowi telah bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy pada Rabu (29/6/2022).
Kunjungan tersebut digambarkan Jokowi sebagai bentuk kepedulian rakyat Indonesia terhadap situasi di Ukraina.
Rudal Rusia hantam apartemen dekat Odesa
Sebuah rudal Rusia menghantam gedung apartemen bertingkat di pelabuhan Laut Hitam Ukraina, Odesa, Jumat pagi (1/7/2022).
Seorang pejabat setempat mengatakan, serangan ini menewaskan sedikitnya 10 orang.
"Jumlah korban tewas akibat serangan di gedung apartemen bertingkat sekarang telah meningkat menjadi 10," kata Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa di saluran Telegram-nya.
Komentar Lavrov
Menteri Luar Begeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan "tirai besi" baru sedang turun antara Rusia dan Barat.
Selain itu, mulai sekarang, Moskow tidak akan mempercayai Washington dan Brussels.
"Prosesnya telah dimulai," kata Lavrov setelah berbicara dengan rekannya dari Belarus.
"Sejauh menyangkut tirai besi, pada dasarnya sudah turun."
Rusia tarik mundur pasukannya dari Pulau Ular
Rusia telah menarik mundur pasukannya dari Pulau Ular, sebuah pos strategis Laut Hitam di lepas pantai selatan.
Rusia menggambarkan penarikan dari pulau itu sebagai "isyarat niat baik."
Namun, Militer Ukraina mengklaim Rusia melarikan diri dari pulau itu dengan dua speedboat menyusul rentetan serangan artileri dan rudal Ukraina.
Baca juga: Tak Sekadar Damaikan Rusia-Ukraina, Misi Jokowi ke Eropa Sangat Penting Bagi Dunia
Kabar terbaru seputar situasi di kota Lysychansk
Para pejabat menyebut situasi di kota Lysychansk, Ukraina timur, sangat sulit karena penembakan terus-menerus oleh pasukan Rusia.
Hal ini membuat warga sipil tidak mungkin dievakuasi.
"Ada banyak penembakan dan dari berbagai arah. Tentara Rusia mendekat dari arah yang berbeda menuju Lysychansk,” kata Gubernur Regional Luhansk, Serhiy Haidai.
Haidai menambahkan bahwa pasukan Rusia tetap berada di pinggiran kota yang saat ini tidak ada pertempuran.
Baca juga: Bertemu Putin, Presiden Joko Widodo : Indonesia Siap Menjembatani Komunikasi Rusia-Ukraina
Rusia gunakan rudal stok lama Soviet
Seorang brigadir jenderal di angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia menggunakan rudal yang tidak akurat dari stok lama Soviet untuk lebih dari 50 persen serangannya di Ukraina.
Hal ini menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil secara signifikan.
"Tingkat serangan Rusia di Ukraina meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir," kata Brigjen Oleksii Hromov pada konferensi pers.
Kapal kargo meninggalkan pelabuhan Berdiansk
Sebuah kapal kargo meninggalkan pelabuhan Berdiansk di Ukraina yang diduduki Rusia untuk pertama kalinya sejak kota itu direbut oleh pasukan Moskow, menurut seorang pejabat pro-Rusia.
Kepala administrasi pro-Rusia Yevgeny Balitskydikutip oleh media pemerintah Rusia mengatakan kapal kargo pertama yang meninggalkan Berdiansk membawa 7.000 ton biji-bijian ke "negara-negara sahabat", tanpa mengatakan kargo apa yang dibawa kapal itu.
Baca juga: Akui Misi Damai Jokowi Tidak Mudah, Mantan Dubes RI untuk Rusia: Ukraina dan Rusia Sama-sama Keras
Dukungan Barat untuk Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa sekutu AS dan NATO akan tetap bersama Ukraina selama diperlukan.
Aliansi tersebut menjanjikan ratusan ribu tentara lagi untuk mempertahankan Eropa timur.
Presiden AS juga mengumumkan bantuan militer senilai 800 juta dolar AS untuk Kyiv.
Sekjen NATO mengharapkan Finlandia dan Swedia menandatangani protokol aksesi NATO
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, Swedia dan Finlandia diharapkan untuk secara resmi menandatangani protokol aksesi NATO pada Selasa.
Setelah KTT NATO di Madrid, Stoltenberg mengatakan para pemimpin telah memutuskan untuk mendukung Kyiv "untuk memastikan Ukraina menang sebagai negara berdaulat yang independen di Eropa".
Ankara peringatkan soal hak vetonya atas Finlandia dan Swedia
Presiden Turki telah memperingatkan bahwa Ankara masih dapat memblokir aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO jika kedua negara gagal untuk sepenuhnya memenuhi harapannya.
Recep Tayyip Erdoğan mengatakan bahwa jika kedua negara Nordik mengingkari janji mereka, termasuk untuk mengekstradisi tersangka teror yang memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok Kurdi yang dilarang, parlemen Turki dapat menolak untuk meratifikasi kesepakatan yang dicapai pada hari Selasa.
Baca juga: Putin Dikabarkan Ganti Lagi Komandan Militer Rusia di Ukraina, Kemajuan Lambat Jadi Alasan
Estonia dan Latvia menandatangani letter of intent
Menteri Pertahanan Estonia dan Latvia menandatangani letter of intent pada Kamis (30/6/2022) di KTT NATO di Madrid untuk pengadaan bersama sistem anti-pesawat jarak menengah.
“Agresi Rusia di Ukraina jelas menunjukkan perlunya sistem pertahanan udara,” kata Menteri Pertahanan Latvia, Artis Pabriks, dalam sebuah pernyataan.
Prancis akan kirim enam howitzer Caesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis akan mengirimkan enam howitzer Caesar dan "sejumlah besar" kendaraan lapis baja ke Ukraina.
Dia menambahkan bahwa pertemuan sekutu NATO di Madrid "dengan suara bulat memutuskan" untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan militer ke Ukraina.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)