Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah kematian mantan Perdana Menteri Shinzo Abe, Perdana Menteri Fumio Kishida menyampaikan rasa belasungkawa terdalam dan menyesalkan kejadian ini.
Selain itu juga menegaskan tak pernah menyerah kepada kekerasan.
"Saya sangat menyesalkan kejadian ini, tak dapat dimaafkan pembunuhan ini dan saya tidak bisa berkata-kata lagi. Duka cita terdalam atas meninggalnya mantan PM Jepang Shinzo Abe," papar PM Kishida sore ini (8/7/2022) dalam jumpa persnya.
Kishida dengan mata berkaca-kaca juga menyampaikan sangat dekat dengan Abe.
"Saya adalah teman baik dengan Abe yang menghabiskan banyak waktu bersama," tambahnya.
"Saya pikir pemilihan yang bebas dan adil yang merupakan dasar demokrasi harus benar-benar dilindungi," tekannya lebih lanjut di tengah masa kampanye pemilihan majelis tinggi yang akan berlangsung 10 Juli mendatang.
PM Kishida juga menekankan, "Kami memutuskan untuk melanjutkan kampanye pemilihan seperti yang direncanakan besok dengan tekad kuat untuk tidak pernah menyerah pada kekerasan."
Selain itu, dia berkata, "Saya ingin terus mengimbau secara langsung kepada rakyat dengan suara saya sendiri hingga saat-saat terakhir kontes pemilihan agar masyarakat datanglah dan ikutlah pemilu ini."
"Kita juga akan mempertimbangkan cukup untuk memastikan keamanan dengan lebih baik lagi di masa depan," tekannya lagi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.