Sementara perdana menteri juga menyetujui tuntutan demonstran.
Wickremesinghe kemudian mengatakan bersedia mengundurkan diri "untuk memberi jalan bagi pemerintahan semua partai."
Keputusan tersebut menjadi kabar membahagiakan bagi para demonstran.
Mereka kemudian merayakannya dengan bernyanyi di pinggir jalan hingga menyalakan kembang api.
Perayaan ini sebagai tanda kemenangan bagi demonstran yang telah menuntut pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa selama berbulan-bulan atas kegagalannya mempimpin pemerintahan untuk mengatasi keruntuhan ekonomi negara tersebut.
Selain presiden dan perdana menteri, empat menteri lainnya juga mengundurkan diri selama akhir pekan.
Pada Sabtu (9/7/2022), Menteri Pariwisata dan Pertanahan Harin Fernando, Menteri Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Asing Manusha Nanayakkara dan Menteri Transportasi dan Jalan Raya dan juru bicara kabinet Bandula Gunawardena mengundurkan diri.
Sementara Menteri Portofolio Promosi Investasi Dhammika Perera juga mengundurkan diri.
Gejolak ekonomi membuat negara dengan penduduk 22 juta jiwa tersebut terjun ke dalam krisis kemanusiaan.
Jutaan orang kesulitan membeli makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Titik kemarahan publik akhirnya pecah pada Sabtu (9/7/2022), di mana lebih dari 100 ribu orang berkumpul di luar kediaman Gotabaya Rajapaksa untuk menyerukan pengunduran diri presiden tersebut.
(Tribunnews.com/Salis)