Swedia
Swedia juga memberikan peringatan dini dari krisis energi kepada penduduk dan perusahaannya.
Rusia Akan Terus Tangguhkan Pasokan Gas
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengungkapkan negaranya harus bersiap menghadapi kemungkinan bahwa Rusia akan terus menangguhkan pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 di luar penutupan pemeliharaan yang direncanakan bulan ini.
Dilansir dari Reuters, Minggu (3/7/2022) strategi mengurangi pasokan gas bisa menjadi langkah rasional Moskow untuk mengurangi atau sepenuhnya menghentikan pengiriman gas alam dan hal itu akan sesuai dengan strategi Rusia untuk mengacaukan Eropa.
"Anda melihat sebuah pola dan itu dapat mengarah pada skenario ini," kata Habeck
"Ini bisa menjadi rasional, untuk menjaga harga keseluruhan dan harga energi di Jerman. Namun, dapat pula menghancurkan persatuan dan solidaritas di negara ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Jerman mulai beralih ke tingkat kedua dari rencana gas darurat tiga tingkat bulan lalu setelah Rusia mengurangi pengiriman melalui pipa Nord Stream 1. Ini merupakan salah satu langkah sebelum pemerintah menjatah konsumsi bahan bakar.
Pipa Nord Stream 1 yang memasok gas dari Rusia ke Eropa di bawah Laut Baltik, dijadwalkan akan ditutup untuk pemeliharaan tahunan pada tanggal 11 hingga 21 Juli.
Perusahaan Prancis Beralih ke Minyak
Perusahaan padat energi di Prancis mulai mempercepat rencana darurat untuk mengubah tangki gas mereka menjadi tangki minyak.
Dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022) langkah ini dilakukan untuk menghindari gangguan dan pemadaman listrik jika Rusia mengurangi pasokan gasnya.
Baca juga: Belanda Siap Lakukan Penghematan Energi Demi Akhiri Ketergantungan Gas pada Rusia
Para pimpinan perusahaan energi di Prancis akhir pekan lalu bertemu membahas hal ini di sebuah konferensi bisnis dan ekonomi di Prancis Selatan.
Mereka mengatakan, mereka sedang mempersiapkan kemungkinan pemadaman listrik.
“Kami telah mengubah tangki dari gas ke minyak, bahkan kami dapat beralih ke batu bara jika perlu untuk menghindari penutupan pabrik jika kita menghadapi kekurangan," kata Florent Menegaux, bos Michelin.