Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri China (Menlu) Wang Yi menegaskan, negaranya tak akan pernah berhenti untuk melakukan kerja sama dengan negara-negara di Asia termasuk di Asia Tenggara (ASEAN).
Hal itu disampaikan Wang Yi saat berpidato di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (11/7/2022).
"China akan terus dengan tegas memajukan kerjasama dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk merangsang penggerak baru pembangunan di kawasan itu," kata Wang Yi dalam pidatonya.
Bahkan kata Wang Yi, China dan ASEAN telah membuat rencana kerja strategis untuk kepentingan perdamaian dan sektor kesejahteraan mulai dari 2021-2025.
Dirinya juga menegaskan, kalau China akan menyeriusi kerja sama tersebut termasuk dalam infrastruktur digital dan transformasi digital di ASEAN.
"Memperdalam kerja sama praktis dalam e-commerce, secara aktif memfasilitasi dialog tentang tata kelola digital dan koordinasi serta harmonisasi aturan di arena digital, dan memperkuat konektivitas digital," ucapnya.
Target pada kerja sama atau kolaborasi antara China dan ASEAN ini kata dia guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan meningkatkan perekonomian.
"Mempercepat pengembangan bakat dan transfer teknologi, untuk menyediakan sumber kekuatan yang konstan untuk pertumbuhan ekonomi berkualitas tinggi, dan mempercepat transformasi dan pembangunan regional," kata Wang Yi.
Baca juga: Menteri Luar Negeri China Wang Yi: ASEAN Harus Lindungi Kawasan dari Jebakan Hukum Rimba
Dalam kesempatan ini, Menlu China itu juga mengatakan, negara-negara di Asia harus selalu menjunjung tinggi prinsip Independensi.
Menurutnya, negara-negara regional termasuk Cina dan anggota ASEAN telah menderita penjajahan dan agresi, lalu mencapai kemerdekaan dan pembebasan nasional setelah perjuangan yang gigih.
China dan ASEAN telah memprakarsai dan memimpin integrasi regional Asia, termasuk memprakarsai dan memimpin mekanisme kerja sama regional Asia.
Independensi dan sentralitas China dan ASEAN bahkan telah dihormati secara luas oleh negara-negara di dalam dan di luar kawasan.
“Kami menghargai kemerdekaan yang diperoleh dengan susah payah seperti hidup kami. Kami berharap bahwa kami dapat secara mandiri mengejar kebijakan luar negeri dan pertahanan, dan secara mandiri memutuskan langkah langkah dalam berpartisipasi dalam globalisasi ekonomi dan memajukan integrasi regional,” tukasnya.