Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa waktu Amerika Serikat (AS) menyerukan dialog tidak hanya memastikan kelancaran transisi pemerintahan di Sri Lanka.
Namun juga menemukan solusi berkelanjutan untuk penyelesaian krisis ekonomi di negara itu.
Baca juga: Dicegat di Bandara, Presiden Sri Lanka Coba Kabur Lewat Jalur Laut
"Saya berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Sri Lanka dan menyerukan dialog untuk memastikan transisi pemerintahan yang lancar dan untuk menemukan solusi berkelanjutan bagi krisis ekonomi," cuit Guterres, dalam akun Twitter miliknya.
Dikutip dari lamanĀ www.adaderana.lk, Selasa (12/7/2022), ia pun menegaskan bahwa dirinya menentang keras aksi kekerasan dalam unjuk rasa beberapa hari lalu yang memaksa Presiden dan Perdana Menteri (PM) negara itu lengser dari jabatannya.
"Saya mengutuk semua tindakan kekerasan dan menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk bertanggung jawab," tegas Guterres.
Sebelumnya pada Senin kemarin, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Farhan Haq mengatakan bahwa Sekjen PBB mengikuti perkembangan yang terjadi di Sri Lanka dan berdiri dalam solidaritas dengan negara tersebut.
Baca juga: Presiden Sri Lanka Gagal Kabur ke Luar Negeri Karena Pegawai Bandara Menolak Stempel Paspornya
"Sekretaris Jenderal terus mengikuti perkembangan di Sri Lanka secara cermat. Ia berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Sri Lanka dan menyerukan semua pemangku kepentingan untuk terlibat dalam dialog demi memastikan kelancaran transisi pemerintahan dan untuk menemukan solusi berkelanjutan untuk krisis ekonomi yang melanda. Ia pun menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian. PBB siap mendukung Sri Lanka dan rakyatnya," pungkas Haq.