Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Di tengah memanasnya serangan invasi, Rusia diketahui tengah mempersiapkan serangkaian tes serta produksi massal rudal nuklir antarbenua (ICBM) yang disebut RS-28 Sarmat atau Satan-2.
“Rudal nuklir jarak jauh paling kuat di dunia sedang dipersiapkan untuk tes baru dan produksi serial,” ujar Kepala Badan Antariksa Rusia, Roscosmos Dmitry Rogozin,
Melalui informasi yang diunggah di Telegram pada Rabu (13/7/2022), Rogozin menjelaskan rudal RS-28 Sarmat ICBM merupakan roket 200-ton generasi baru yang memiliki tinggi sekitar 116 kaki serta berat muatan 10.000 kg.
Baca juga: Berita Foto : Mencari Korban Akibat Hantaman Rudal Rusia
Dengan ukuran yang raksasa ini Satan-2 mampu mengirimkan 10 hulu ledak besar, 16 hulu ledak kecil dengan kecepatan yang mencapai 16.000 mph.
Bahkan berkat kemampuan ofensifnya rudal Satan-2 yang menggunakan bahan bakar cair ini, diprediksi dapat menghancurkan wilayah musuh hanya dengan satu kali tembakan. Hal ini lantas membuat rudal balistik Satan-2 jadi yang paling kuat diantara rudal balistik lainnya.
Pembuatan rudal balistik Satan-2 sebenarnya telah lama diproduksi Rusia, Namun karena konflik antara Moskow dengan Kyiv makin menegang membuat peluncuran rudal balistik antar benua ini mengalami penundaan, hingga akhirnya Satan-2 berhasil diluncurkan pada 20 April lalu, di Arkhangelsk tepatnya di wilayah Kosmodrom Plesetsk.
Baca juga: Rusia Uji Coba Rudal Yars Berjangkauan 7.500 Mil, Mampu Serang Semua Negara di Eropa
Tak lama dari peluncuran tersebut Satan-2 kembali masuk dalam pabrik produksi yang berada di kota Krasnoyarsk Siberia Timur, untuk melanjutkan pengujian agar rudal serial ini dapat diluncurkan pada akhir tahun 2022.
Mengutip dari The Sun, peluncuran ini menjadi penanda serta peringatan keras Putin pada para musuhnya untuk tidak mempermainkan Rusia dengan aturan sanksi, bahkan aksi agresif ini telah membuat sejumlah negara besar meningkatkan pertahanannya.
Terlebih setelah Rogozin mengancam akan meluncurkan rudal Satan 2 ke Downing Street dan Gedung Putih selama KTT NATO pada akhir Juni kemarin. Rencananya Satan -2 akan diproduksi sebanyak 50 buah, dengan maksud untuk menggantikan rudal tertuanya yaitu International Ballistic Missile (ICBM) SS-1 yang saat ini telah dipensiunkan karena usianya yang sudah cukup tua.