Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa menggunakan orang dalam untuk pelariannya meninggalkan Sri Lanka.
Sri Lanka kini dalam keadaan kekacauan, diaman krisis ekonomi terjadi dan membuat puluhan ribu pengunjuk rasa di negara itu turun ke jalan.
Baca juga: RI Perlu Ambil Pelajaran dari Bangkrutnya Sri Lanka, Analis Singgung Utang dan Inflasi, Masih Aman?
Pada Sabtu (9/7/2022) Rajapaksa lari dari istana kepresidenan setelah masa datang untuk menggeruduk rumah tersebut.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dilaporkan melarikan diri ke Maldives (Maladewa) pada Rabu pagi.
Laporan CNN, Rajapaksa dan istrinya terbang ke Maladewa dengan pesawat angkatan udara Sri Lanka, AN32 dari Pangkalan Udara Sri Lanka, menurut seorang pejabat keamanan berpangkat tinggi, sesaat sebelum dia akan turun.
Kontrol lalu lintas udara Maladewa menolak permintaan pesawat untuk mendarat sampai ada intervensi dari Ketua Parlemen Maladewa dan mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed, menurut pejabat tersebut.
Seorang juru bicara Nasheed tidak mengkonfirmasi atau menyangkal intervensi tersebut.
Angkatan udara Sri Lanka pada hari Rabu mengkonfirmasi keberangkatan Rajapaksa, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Berdasarkan permintaan pemerintah dan sesuai dengan kekuasaan yang diberikan kepada seorang Presiden dalam Konstitusi Sri Lanka, angkatan udara Sri Lanka menyediakan pesawat pada hari ini untuk menerbangkan Presiden, istrinya, dan dua pejabat keamanan ke Maladewa,” katanya.
Rajapaksa sebelumnya dicekal untuk meninggalkan Sri Lanka setidaknya dua kali pada hari Senin (11/7/2022).
Itu terjadi setelah rombongan Rajapaksa menolak untuk bergabung dengan antrian imigrasi publik di Bandara Internasional Bandaranaike, kata seorang sumber militer berpangkat tinggi kepada CNN.
Rajapaksa tiba di bandara di Kolombo pada hari Senin dengan membawa 15 paspor milik presiden dan anggota keluarganya.
Paspor itu termasuk milik Ibu Negara Ioma Rajapaksa yang telah memesan kursi pada penerbangan Sri Lanka Airlines yang berangkat ke Dubai pada pukul 18.25 waktu setempat, menurut sumber militer.
Tetapi petugas imigrasi menolak untuk memproses paspor yang diberikan kepada mereka oleh pembantu presiden.
Hal itu karena Rajapaksa dan keluarganya tidak hadir secara fisik untuk pemeriksaan silang.
Akhirnya, penerbangan berangkat tanpa presiden dan keluarganya, tambah sumber itu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Disambut Protes Warga Maladewa, Presiden Sri Lanka Terjebak di Maldives, Coba Lari ke Singapura