TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid menegaskan kembali posisi anti-Iran.
Dalam sebuah deklarasi bersama, mereka berkomitmen untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir .
Dilansir Al Jazeera, kedua pemimpin negara itu menandatangani pernyataan setelah mengadakan pertemuan empat mata pada Kamis pagi (14/7/2022) di Yerusalem Barat.
Pernyataan tersebut disepakati pada hari kedua tur empat hari Biden di Timur Tengah, diikuti oleh pertemuan puncak yang diselenggarakan secara virtual dengan para pemimpin India dan Uni Emirat Arab (UEA).
Disebutkan, AS akan menggunakan "semua elemen kekuatan nasional" yang tersedia untuk menyangkal kemampuan Iran untuk mempersenjatai diri dengan senjata nuklir.
Deklarasi bersama itu mencakup janji Washington untuk melanjutkan bantuan militer AS ke Israel.
Paket bantuan senilai 10 tahun senilai 38 miliar dolar AS ditandatangani pada 2016 di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama ketika Biden menjadi wakil presiden.
Baca juga: Joe Biden Ungkit Nuklir Iran Jelang Kunjungan Vladimir Putin
Setelah penandatanganan, baik Biden maupun Lapid berbicara tentang dukungan mereka untuk hubungan AS-Israel, dan ancaman yang dirasakan dari Iran.
"Satu-satunya cara untuk menghentikan nuklir Iran adalah jika Iran tahu dunia bebas akan menggunakan kekuatan," kata Lapid.
Sementara itu, Biden mengaku percaya diplomasi adalah cara terbaik untuk mencegah Iran mencapai senjata nuklir.
Tetapi, Biden mengingatkan kembali soal "jaminan" untuk memberikan keamanan bagi Israel.
"Kami tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir," kata Biden dalam konferensi pers setelah penandatanganan deklarasi tersebut, dikutip Reuters.
Baca juga: Kunjungi Israel, Biden akan Teken Perjanjian Bersama Melawan Persenjataan Nuklir Iran
Deklarasi simbolis
Deklarasi tersebut relatif simbolis dan merupakan penegasan kembali penentangan AS dan Israel terhadap ambisi nuklir Iran.