TRIBUNNEWS.COM, ALEPPO - Dua komandan faksi bersenjata yang didukung Turki di pedesaan utara Aleppo Suriah dibunuh dalam waktu kurang dari 48 jam.
Pada 15 Juli, mayat Hassan al-Juma, seorang komandan senior Brigade Hawks Utara, ditemukan di dekat desa Ain al-Hajar di daerah Afrin.
Al-Juma dilaporkan ditembak dan dibunuh dari jarak dekat.
Sehari kemudian, komandan Ahrar al-Sharqiyah yang dikenal sebagai Abu Nimr Sharqiyah ditembak mati di dekat sebuah pos pemeriksaan di pinggiran kota Akhtarin.
Baik Brigade Elang Utara dan Ahrar al-Sharqiyah adalah faksi kunci Tentara Nasional Suriah (SNA), sebuah koalisi besar yang menguasai wilayah yang diduduki Turki di utara dan timur laut Suriah.
Baca juga: Presiden Bashar al-Assad: Rusia dan Suriah Perangi Musuh yang Sama, Amerika Serikat
Baca juga: Rusia Ancam akan Serang Pejuang yang Bersekutu dengan AS di Suriah
Baca juga: Rusia Desak Turki Tak Lancarkan Serangan di Suriah Utara, Sebut soal Kerusakan Berbahaya
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas salah satu dari dua pembunuhan tersebut.
Dikutip dari Southfront.org, dua pihak yang kerap jadi tertuduh adalah ISIS dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dari kelompok Kurdi.
ISIS mungkin telah melakukan pembunuhan sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak AS baru-baru ini di Afrin yang menewaskan pemimpin utamanya di Suriah.
Mungkin juga SDF melakukan pembunuhan itu sebagai pesan kepada SNA yang saat ini sedang bersiap untuk ambil bagian dalam operasi militer Turki yang akan datang di Suriah.
Secara keseluruhan, pembunuhan tersebut menyoroti situasi keamanan yang buruk di wilayah Suriah yang diduduki oleh militer Turki dan proksinya.
Terlepas dari kegagalannya untuk mengamankan daerah ini, Ankara secara aktif berusaha untuk lebih memperluas pendudukannya di Suriah utara dan timur laut atas dalih membangun “zona aman”.
Di Idlib, kepala propagandis Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi al-Qaeda, penguasa de-faktor wilayah barat laut Suriah di Greater Idlib, mengkonfirmasi kelompok teroris dan sekutunya yang didukung Turki sedang merencanakan serangan besar-besaran terhadap Tentara Arab Suriah (SAA).
Mengutip “sumber-sumber khusus,” Taher al-Omar mengatakan dalam sebuah posting di saluran Telegramnya, HTS dan sekutunya dapat meluncurkan serangan ketika Turki memulai operasi militer di utara Suriah.
“Operasi militer (Turki) tidak akan berhenti di Tell Rifaat, Manbij dan mereka. sekitarnya, itu akan berlanjut menuju Raqqa dan pedesaannya,” tulis sebagian postingan di Telegram itu.