TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengklaim pasukan Moskow menghancurkan gudang penyimpanan rudal anti-kapal Harpoon di kawasan industri Odesa dengan rudal jarak jauh.
Selain itu, pasukan Rusia juga menggunakan senjata berbasis darat untuk menghancurkan peluncur HIMARS dan kendaraan pemasok, Konashenkov menambahkan pada Minggu (17/7/2022).
“Sebuah gudang untuk rudal anti-kapal Harpoon yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara NATO dihancurkan dengan rudal jarak jauh presisi tinggi [Rusia] di sebuah lokasi industri di Odesa,” katanya dilansir TASS.
Sebuah peluncur HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) dan kendaraan pemasok juga hancur di dekat Krasnoarmeisk di Republik Rakyat Donetsk,
Pasukan Rusia juga menyerang posisi batalion ke-97 tentara Ukraina di Wilayah Zaporozye, menyebabkan 65 nasionalis tewas dan lebih dari 10 kendaraan khusus hancur, juru bicara Kementerian Pertahanan melaporkan.
Dikutip Newsweek, serangan ini terjadi beberapa hari setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan penggunaan HIMARS, yang disediakan oleh AS, mempersulit pasukan Rusia di garis depan di Ukraina.
Baca juga: 142 HIMARS dan M270 MLRS Telah Sampai di Kiev, Ukraina Bertekad Hancurkan Jembatan Krimea
Namun, tidak jelas kapan serangan Rusia itu terjadi.
Sistem M142 HIMARS memungkinkan peluncuran beberapa roket berpemandu presisi.
AS telah menyediakan delapan sistem ke Ukraina dan minggu lalu berjanji untuk mengirim empat tambahan, dengan total 12.
Konashenkov menambahkan bahwa di dekat pemukiman Krasnoarmeysk di Republik Rakyat Donetsk, senjata presisi tinggi berbasis darat menghancurkan sebuah peluncur dan kendaraan pengangkut dari sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS.
"Sebagai hasil dari serangan pada titik penempatan batalyon ke-97 dari brigade infanteri bermotor ke-60 Angkatan Bersenjata Ukraina di daerah pemukiman Novodanilovka, wilayah Zaporozhye, hingga 65 nasionalis dan lebih dari 10 unit kendaraan khusus dihancurkan," lanjutnya.
Pemimpin redaksi majalah Military-Technical Cooperation Tass, Dmitry Litovkin, mengatakan rudal Harpoon adalah salah satu pengembangan paling sukses di kelasnya, menurut laporan TASS .
Baca juga: Sistem Roket Ganda M270 Tiba di Kyiv, Pejabat Ukraina: Teman Baik HIMARS di Medan Perang
Rudal tersebut digunakan di hampir 30 negara, termasuk negara NATO, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Brasil, Arab Saudi, Singapura, Thailand, Israel, Chili, dan India.
Perusahaan Amerika Lockheed Martin telah mengembangkan M142 HIMARS dan dianggap sangat mobile.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)