News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

CIA: Putin Pikir Bisa Patahkan Tujuan AS dan Ukraina, Tapi Dia Salah

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Amb. William Burns (kini menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat atau Central Intelligence Agency atau CIA) saat menghadiri 2016 Concordia Summit - Hari 1 di Grand Hyatt New York pada 19 September 2016 di New York City. - Direktur CIA mengatakan Putin salah menilai bahwa invasinya bakal mematahkan tujuan Ukraina dan aliansi militer pimpinan AS.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur CIA, William Burns, menilai Presiden Rusia Vladimir Putin salah menilai strateginya untuk demiliterisasi Ukraina.

Burns mengatakan, Putin yakin strategi pengurangan militer Rusia di Ukraina akan melumpuhkan pasukan Ukraina dan mematahkan tujuan aliansi pimpinan AS, namun nyatanya pemimpin Rusia itu salah.

"Pandangan Putin tentang orang Amerika adalah bahwa kita selalu menderita gangguan pemusatan perhatian, dan kita akan terganggu oleh sesuatu yang lain," kata Burns selama wawancara dengan Andrea Mitchell dari NBC News di Forum Keamanan Aspen, Rabu (20/7/2022).

"Pandangan kuat saya sendiri adalah bahwa Putin salah dalam asumsinya tentang mematahkan tujuan aliansi (NATO) dan Ukraina sebelum perang dimulai, dan saya pikir dia sama salahnya sekarang," ujarnya, dikutip dari CNBC

Setelah gagal di awal invasi, Rusia menetapkan fokus perangnya di wilayah timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Kremlin.

Di sana, kata Burns, Rusia mengerahkan artileri besar-besaran dan serangan udara di berbagai wilayah tanpa memikirkan korban warga sipil.

Baca juga: Tak Cuma Donbas, Rusia akan Perluas Target Perang ke Wilayah Lain Ukraina

Baca juga: Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

Menurut pejabat CIA ini, pasukan Putin berhasil maju 6-10 mil di garis depan di wilayah Donbas.

Sayangnya, hal ini mengakibatkan kerugian besar bagi pasukan.

AS memperkirakan sebanyak 15.000 tentara Rusia telah tewas dan tiga kali lebih banyak yang terluka.

Burns mencatat, korban dari pihak Ukraina juga sama tingginya.

"Dalam salah satu percakapan saya baru-baru ini dengan salah satu rekan Ukraina saya, dia menunjukkan bahwa orang-orang Rusia yang bodoh itu semuanya mati," kata Burns.

"Dan saya pikir apa yang dia maksud dengan itu (adalah) Rusia telah beradaptasi, Putin telah mengecilkan tujuannya."

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS Amb. William Burns (kini menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat atau Central Intelligence Agency atau CIA) saat menghadiri 2016 Concordia Summit - Hari 1 di Grand Hyatt New York pada 19 September 2016 di New York City. - Direktur CIA mengatakan Putin salah menilai bahwa invasinya bakal mematahkan tujuan Ukraina dan aliansi militer pimpinan AS. (AFP/Ben Hider) (AFP/Ben Hider)

Lebih lanjut, Burns menilai Putin salah jika berpikir bisa mematahkan NATO.

Sebagai gantinya, invasi Rusia ke Ukraina, membuat Finlandia dan Swedia bergabung dengan aliansi militer pimpinan AS itu.

NATO pun akan bersiap memperkuat penempatan pasukannya lebih dekat ke perbatasan Rusia.

"Dia (Putin) pikir dia bisa membangun dominasinya atas Ukraina dengan sangat cepat," kata Burns.

"Sulit untuk tidak melihat ini sebagai kegagalan strategis pada titik ini untuk Putin dan Rusia," imbuhnya.

Soal Kesehatan Putin

Dalam kesempatan itu, William Burns juga menjawab spekulasi mengenai kesehatan Presiden Rusia.

Sejak invasi dimulai, isu bahwa Putin menderita kesehatan yang buruk hingga sakit keras meluas.

Namun Burns mengatakan tidak ada bukti yang membuktikan isu-isu tersebut.

"Ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin, dan sejauh yang kami tahu dia terlalu sehat," kata Burns di Forum Keamanan Aspen di Colorado, dikutip dari BBC.

Ia berseloroh bahwa ini bukan penilaian intelijen formal.

Burns, yang menjabat sebagai duta besar untuk Moskow, mengaku telah mengamati dan berurusan dengan pemimpin Rusia itu selama lebih dari dua dekade.

"(Putin adalah) orang yang sangat percaya pada kontrol, intimidasi, dan pembalasan dendam dan sifat-sifat ini telah mengeras selama dekade terakhir karena lingkaran penasihatnya telah menyusut," kata kepala CIA.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei,  - Direktur CIA mengatakan Putin salah menilai bahwa invasinya bakal mematahkan tujuan Ukraina dan aliansi militer pimpinan AS. (Kolase Tribunnews.com/AFP)

Baca juga: Amerika Siap Kirim Empat HIMARS Tambahan ke Ukraina

Baca juga: Korea Utara Siap Kirim Tukang Bangunan ke Donetsk dan Luhanks yang Jatuh ke Tangan Rusia

Burns bicara sehari setelah Putin mengunjungi Iran, di mana ia bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Iran dan Rusia tampaknya meningkatkan kerja sama, menyusul pengucilan global yang dialami keduanya.

Para pejabat AS sebelumnya menduga Iran berencana memasok ratusan pesawat tak berawak ke Rusia untuk membantu perang di Ukraina.

Burns mengindikasikan bahwa Iran harus memikirkan kembali keputusan untuk memberikan drone kepada Putin.

Pada saat yang sama, Burns mengatakan bahwa fakta bahwa Putin beralih ke Iran untuk persenjataan semacam itu adalah tanda kelemahan sektor pertahanan Rusia sendiri.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini