Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Kementerian Pertahanan Ukraina mendesak rakyatnya yang berada di wilayah yang berhasil direbut Rusia agar menunjukkan di mana saja lokasi dan keberadaan pasukan Moskow.
Pemerintah juga meminta penduduk menunjukkan siapa di antara warga lokal yang menjadi kolaborator otoritas pendudukan.
Pernyataan tersebut dirilis pada Sabtu (23/7/2022) kemarin oleh Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina, yang ditujukan kepada warga di sekitar kota Enerhodar. Kota ini merupakan rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir utama di Ukraina.
“Tolong beri tahu kami beberapa hal yang mendesak (seperti) lokasi yang tepat dari pangkalan pasukan pendudukan dan alamat tempat tinggal mereka dan tempat tinggal staf komandan,” kata direktorat intelijen kementerian pertahanan Ukraina, yang dikutip dari Aljazeera.
Dalam pernyataan tersebut juga meminta rincian seperti nama, tempat tinggal dan pekerjaan warga setempat yang bekerja sama dengan otoritas pendudukan.
Rusia merebut Kota Enerhodar pada awal bulan Maret dan Mei, dan walikota Enerhodar yang ditunjuk Rusia terluka dalam sebuah ledakan.
Baca juga: 2 Warga Amerika Serikat Tewas di Wilayah Donbas Ukraina
Moskow kemudian menyebut ledakan tersebut sebagai serangan teroris.
Sementara menurut kantor berita domestik Rusia, RIA melaporkan pada bulan Juni lalu seorang pejabat yang pro-Rusia di wilayah Kherson selatan tewas dalam ledakan.
Di awal bulan Juni, kepala layanan pemasyarakatan Kherson juga dibawa ke rumah sakit setelah sebuah bom meledak di dekat mobilnya.
Baca juga: Rusia Klaim Telah Hancurkan Empat Peluncur Himars, Ukraina: Hoaks
Pernyataan direktorat intelijen Ukraina yang dipublikasikan pada layanan perpesanan Telegram juga meminta informasi rute yang digunakan peralatan militer Rusia di Enerhodar.
“Bersama-sama, mari kita usir para penghuni dari tanah air kita!” ujar pernyataan tersebut.
Dalam pernyataannya, Direktorat Intelijen Ukraina juga meminta warga yang memiliki informasi tersebut dapat menelepon secara detail atau memberikan informasi melalui aplikasi pesan instan WhatsApp.
Baca juga: Hongaria Tolak Sanksi Uni Eropa, Akan Beli Lebih Banyak Gas dari Rusia
Kota Enerhodar memiliki populasi sekitar 50.000 jiwa sebelum invasi dimulai.
Banyak penduduk bekerja di dua pembangkit listrik di dekat kota, salah satunya fasilitas Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.