TRIBUNNEWS.COM - Rusia merekrut ribuan sukarelawan untuk dikerahkan ke perang di Ukraina.
Dari Murmansk di Lingkaran Arktik hingga Perm di Ural dan Primorsky Krai di Timur Jauh Rusia, seruan telah disuarakan, menarik patriotisme dan dukungan orang Rusia.
Pengalaman militer yang relevan tidak begitu diutamakan, CNN melaporkan.
Secara keseluruhan, para analis menilai bahwa lebih dari 30.000 sukarelawan mungkin dimobilisasi untuk melengkapi barisan Rusia yang terkuras oleh pertempuran selama lima bulan.
Mayoritas sukarelawan kemungkinan akan dirikirm ke wilayah Donbas timur.
Pekan lalu, Richard Moore, kepala MI6, dinas intelijen rahasia Inggris mengatakan, Rusia akan semakin sulit untuk memasok tenaga kerja, bahan selama beberapa minggu ke depan.
Baca juga: Rusia Kerahkan Tentara Bayaran Wagner seperti Tentara Biasa di Garis Depan Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin telah lama menolak gagasan mobilisasi umum di Rusia, dan seruan musim semi ini serupa dengan yang dilakukan pada 2021.
Batalyon ini adalah salah satu cara untuk menambah tenaga militer Rusia tanpa langkah drastis seperti itu.
Rusia juga tampaknya terfokus pada daerah yang lebih miskin dan lebih terisolasi, menggunakan iming-iming uang cepat.
Apa dampak batalyon ini mungkin adalah pertanyaan terbuka.
Unit sukarelawan Chechnya telah memainkan peran besar dalam menguasai Donbas, terutama Mariupol.
Tetapi mereka relatif diperlengkapi dengan baik dan memiliki pengalaman militer yang luas.
Kateryna Stepanenko, peneliti Rusia di Institute for the Study of War di Washington, mengatakan beberapa batalyon akan mengambil bagian secara eksklusif dalam dukungan tempur dan operasi dukungan tempur, seperti batalyon logistik atau sinyal.
Sementara yang lain akan memperkuat unit militer yang sudah ada sebelumnya atau membentuk batalyon tempur.
Baca juga: Rentetan Rudal Rusia Hujani Ukraina Utara, Perbatasan dengan Belarusia