Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Ketua Kongres Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengunjungi Singapura hari ini Senin (1/8/2022) dalam tur kunjungannya ke Asia.
Perjalanan Nancy Pelosi ke Asia tersebut memicu ketegangan antara Washington dan China karena berkembang spekulasi yang menyebut Taiwan masuk ke dalam daftar kunjungan.
Pada Minggu (31/7/202), kantor Ketua DPR AS mengumumkan Pelosi akan memimpin delegasi Kongres AS dalam kunjungan ke negara-negara Asia, yang mencakup Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.
Baca juga: Tur Asia Nancy Pelosi: PM Singapura Singgung Hubungan AS-China hingga Kantor DPR AS Tak Sebut Taiwan
Namun pengumuman hari Minggu kemarin tidak menyebut Taiwan dalam daftar kunjungan Pelosi.
China memandang kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai sinyal yang menggembirakan bagi kelompok pro-kemerdekaan Taiwan. AS diketahui terikat oleh hukum untuk memberikan Taiwan sarana untuk mempertahankan diri, walaupun secara resmi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Juru bicara angkatan udara China Shen Jinke pada hari Minggu kemarin mengatakan, Beijing dengan tegas akan menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
Shen menyebut, angkatan udara China memiliki banyak jenis jet tempur yang mampu mengitari Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.
Selama panggilan telepon pada pekan lalu, Presiden China Xi Jinping memperingatkan Presiden AS Joe Biden agar Washington mematuhi Kebijakan Satu Tiongkok (One-China Policy). Xi bahkan mengatakan China siap mengambil tindakan tegas jika Pelosi benar mengunjungi Taiwan.
"Mereka yang bermain api akan binasa karenanya," ujar Xi Jinping memperingatkan Presiden AS, yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Donald Trump Hingga Tokoh Rusia Peringatkan Nancy Pelosi Agar Tak Kunjungi Taiwan
Biden mengatakan kepada Xi, kebijakan AS mengenai Taiwan tidak akan berubah dan Washington menentang upaya sepihak untuk mengubah status quo atau merusak perdamaian dan keamanan di Selat Taiwan.
Sedangkan Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang tidak secara langsung menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan kunjungan Pelosi ke Taiwan di tengah meningkatnya spekulasi mengenai kabar tersebut.
"Kami selalu menyambut hangat kunjungan tamu asing yang terhormat ke negara kami," katanya kepada wartawan.
Tur kunjungan Nancy Pelosi ke Asia terjadi saat suasana politik di China dan AS sedang memanas.
Xi Jinping, dari Partai Komunis yang berkuasa di China, diperkirakan akan mengamankan kursi kepemimpinannya untuk ketiga kalinya pada akhir tahun ini.
Baca juga: Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Asia Diiringi Kecaman dan Latihan Militer China
Sedangkan di Amerika Serikat, Joe Biden dan Partai Demokrat sedang berjuang keras untuk mempertahankan kendali Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilihan November mendatang.
Pekan lalu Biden mengatakan kepada para wartawan, dia pikir militer AS percaya kunjungan Pelosi ke Taiwan bukanlah ide yang baik untuk saat ini.
Donald Trump Hingga Tokoh Rusia Peringatkan Nancy Pelosi Tak Kunjungi Taiwan
Ketua Kongres Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mengumumkan rencana kunjunganmnya ke sejumlah negara Asia pada hari Minggu (31/7/2022) kemarin.
Tour Nancy Pelosi ke Asia dimulai dari kunjungan ke Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang.
Pelosi, orang nomor tiga dalam garis suksesi presiden AS setelah Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, tidak menyebut Taiwan dalam daftar perjalanannya.
Namun spekulasi mengenai kunjungannya ke pulau tersebut telah meningkat beberapa hari terakhir, sehingga memicu ketegangan antara Washington dan China.
Baca juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan Kunjungi Singapura Selama Dua Hari
Para analis mengatakan masih ada kemungkinan Pelosi melakukan langkah berisiko dan berbahaya dengan mencoba mendarat di bandara Taiwan menggunakan alasan darurat seperti gangguan pada pesawat atau pengisian bahan bakar, sehingga patroli militer China, deteksi radar dan latihan militer terkait harus tetap waspada dalam beberapa hari mendatang.
Banyak tokoh dan media AS, mulai dari mantan presiden AS Donald Trump hingga tokoh Rusia, telah bergabung dalam upaya untuk membujuk atau memperingatkan Pelosi agar tidak membuat langkah berbahaya terkait kemungkinan kunjungannya ke Taiwan.
Pada hari Jumat (29/7/2022) lalu, mantan Presiden AS Donald Trump mengkritik kemungkinan perjalanan Pelosi ke Taiwan.
"Mengapa Nancy Pelosi terlibat dengan China dan Taiwan selain untuk membuat masalah dan lebih banyak uang, mungkin melibatkan perdagangan orang dalam dan informasi, untuk suaminya yang selingkuh?" kritik Trump melalui platform media sosialnya Trump Social, yang dikutip dari Global Times.
Trump melanjutkan, kunjungan Pelosi ke Taiwan hanya akan menimbulkan konflik AS dan China.
"Semua yang dia sentuh berubah menjadi Kekacauan, Gangguan, dan 'Omong kosong. Kekacauan China adalah hal terakhir yang harus dia terlibat - Dia hanya akan memperburuknya. Crazy Nancy hanya memasukkan dirinya sendiri dan menyebabkan gesekan dan kebencian yang hebat. Dia sangat berantakan!" kata Trump.
Baca juga: Sempat Diancam China, Nancy Pelosi Tak Menyebutkan Taiwan dalam Rencana Perjalanan ke Asia
Dua cendekiawan AS, Bonnie Glaser dan Zack Cooper, menulis sebuah artikel yang diterbitkan oleh The New York Times dengan judul "Perjalanan Nancy Pelosi ke Taiwan Terlalu Berbahaya" pada Kamis (28/7/2022) kemarin.
"Amerika Serikat dan China berada di jalur tabrakan di Selat Taiwan. Satu percikan dapat memicu situasi yang mudah terbakar ini menjadi krisis yang meningkat menjadi konflik militer. Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan dapat memberikannya," ujar keduanya dalam artikel tersebut.
Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menggambarkan kunjungan Pelosi ke sejumlah negara Asia sebagai perjalanan politik-militer yang berbahaya.