TRIBUNNEWS.COM - Setelah kunjungan kontroversialnya di Taiwan, ketua DPR AS Nancy Pelosi berangkat ke Korea Selatan.
Dilaporkan The Wall Street Journal, Pelosi dijadwalkan tiba Rabu (3/8/2022) malam di Seoul.
Pelosi akan menghabiskan waktu kira-kira satu hari sebelum berangkat ke Jepang.
Jepang menjadi tujuan terakhir dalam tur Asia-nya kali ini.
Sebelumnya, Pelosi telah singgah ke Malaysia dan Singapura.
Saat berada di Seoul, Pelosi akan bertemu dengan Kim Jin-pyo, politisi dari Partai Demokrat yang berhaluan kiri.
Baca juga: Menlu China Sebut Kunjungan Pelosi ke Taiwan Benar-benar Lelucon: Mereka akan Binasa
Kim Jin-pyo menjabat sebagai ketua Majelis Nasional Korea Selatan yang memiliki 300 kursi.
Pada Kamis pagi, keduanya diperkirakan akan berbicara selama kira-kira 50 menit.
Isu yang dibahas yaitu tentang masalah keamanan, kerja sama ekonomi, dan krisis iklim di kawasan Indo-Pasifik, kata pejabat Korea Selatan awal pekan ini.
Setelah itu, kedua anggota parlemen akan mengadakan konferensi pers bersama dan kemudian makan siang bersama.
Pelosi diperkirakan tidak akan bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, seorang konservatif, yang saat ini sedang berlibur musim panas.
Korea Selatan adalah sekutu lama AS.
Negara itu juga menjadi rumah bagi pangkalan militer luar negeri terbesar Amerika.
Di bawah pemerintahan Yoon Suk-yeol, yang menjabat pada Mei, Korea Selatan telah berusaha untuk memperkuat hubungan dengan Washington, dan mengungkapkan keterbukaan untuk menentang Beijing.
Pada pertemuan bulan Mei dengan Presiden Joe Biden di Seoul, Yoon Suk-yeol membahas isu-isu regional seputar Taiwan.
Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan itu, kedua pemimpin mengatakan mereka telah menegaskan kembali "pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sebagai elemen penting dalam keamanan dan kemakmuran" di seluruh kawasan.
Ditanya tentang kunjungan Pelosi ke Taiwan pada hari Rabu, seorang pejabat senior pemerintahan Yoon mengatakan kepada media lokal bahwa pemerintah Seoul percaya bahwa penting untuk menstabilkan perdamaian di kawasan itu melalui dialog dan kerja sama, sambil bertujuan untuk menjaga komunikasi yang erat dengan berbagai pihak di wilayah tersebut.
Pelosi Tegaskan Kembali Hubungan AS dengan Taiwan
Mengutip WSJ, dalam kunjungannya ke Taiwan Rabu pagi, Nancy Pelosi bertemu dengan anggota parlemen senior dan menegaskan kembali dukungannya untuk kerja sama antara kedua pemerintah.
Pelosi bertemu dengan Tsai Chi-Chang, wakil presiden Legislatif Yuan Taiwan.
Ia menekankan motif damai perjalanannya dan membahas peluang kolaborasi AS-Taiwan di berbagai bidang termasuk keamanan, ekonomi, dan pemerintahan.
"Kami datang dengan persahabatan ke Taiwan. Kami datang dengan damai untuk wilayah ini," kata Pelosi.
Dalam pidato singkatnya, Pelosi memuji Taiwan sebagai "salah satu masyarakat paling bebas di dunia".
Ia juga dan memuji Taiwan atas keberhasilannya dalam menangani pandemi virus corona.
Pelosi menyoroti pengesahan Chips Act baru-baru ini sebagai peluang bagi AS dan Taiwan untuk memperdalam kerja sama ekonomi dan berkolaborasi dalam masalah keamanan nasional.
Pelosi juga mengatakan dia menantikan percakapan tertutup dengan pejabat Taiwan tentang bagaimana keduanya dapat berkolaborasi dalam mengatasi krisis iklim dan bagaimana AS dapat belajar dari penanganan Taiwan terhadap pandemi Covid-19.
Ia juga menyinggung kunjungannya ke Lapangan Tiananmen di Beijing pada tahun 1991, ketika dia dan dua perwakilan Kongres lainnya membentangkan spanduk kecil yang dilukis dengan tangan hitam dengan kata-kata: "Untuk mereka yang mati demi demokrasi di China."
Tsai memuji kunjungan itu dalam sambutan pembukaan.
Ia menyebut Pelosi sebagai "cahaya penuntun bagi komunitas politik AS" atas upayanya untuk melindungi hak asasi manusia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)