Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Beberapa ratus ribu orang di seluruh dunia dilaporkan melacak penerbangan pesawat Boeing 737 milik pemerintah Amerika Serikat (AS), yang membawa Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Selasa (2/8/2022).
Layanan pelacakan penerbangan global Flightradar24 mengungkapkan, penerbangan Nancy Pelosi menuju ibu kota Taiwan, Taipei, pada Selasa malam menjadi penerbangan yang paling banyak dilacak di dunia.
Dikutip dari Market Watch, Nancy Pelosi menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun terakhir ini.
Baca juga: Buntut Kunjungan Nancy Pelosi, China Batasi Perdagangan Dengan Taiwan
Flightradar24, yang menyediakan informasi real-time perjalanan ribuan pesawat di seluruh dunia, mengatakan penerbangan dengan nama callsign SPAR19, yang diduga membawa Pelosi, telah menarik perhatian banyak orang sejak meninggalkan AS pada akhir pekan lalu.
“Segera setelah penerbangan menjadi aktif (pada Selasa), itu adalah penerbangan yang paling banyak dilacak dalam layanan kami. Dan kemudian melewati Manila (ibu kota Filipina), itu menjadi penerbangan langsung yang paling banyak dilacak sepanjang masa,” ujar direktur komunikasi Flightradar24, Ian Patchenik.
Petchenik mengungkapkan, sebelum pesawat yang membawa Nancy Pelosi mendarat di Taiwan, tercatat sebanyak 700.000 orang di seluruh dunia telah melacak penerbangan ini.
Ketertarikan besar orang-orang di seluruh dunia terhadap penerbangan Pelosi, membuat server Flightradar24 sempat terganggu, hingga membuat layanan ini memasang pemberitahuan "waiting room" di servernya bagi orang-orang yang mencoba masuk ke layanan ini.
Sebelumnya, penerbangan yang paling banyak dilacak di Flightradar24 adalah penerbangan pesawat jet komersial milik pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, yang menuju ke Moskow setelah ia pulih dari keracunan.
Baca juga: Rusia Sebut Kunjungan Pelosi Adalah Provokasi yang Nyata, ‘Tapi Jangan Katakan Perang Global’
Kunjungan Pelosi ke Taiwan telah membuat marah China, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. China juga memperingatkan akan memberikan tindakan keras jika Pelosi berkunjung ke Taipei, dan mengatakan militernya tidak akan tinggal diam.
Nancy Pelosi ke Taiwan
Di bawah ancaman China, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) Nancy Pelosi tetap berkunjung ke Taiwan.
Pesawat yang ditumpangi Nancy Pelosi mendarat di Taiwan pada Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat atau sekitar pukul 21.50 WIB.
Kedatangan Pelosi disambut oleh delegasi kecil dan disaksikan sejumlah wartawan yang berada di Bandara Internasional Songshan, Taipei.
Nancy Pelosi terbang ke Taiwan menggunakan pesawat Angkatan Udara AS dengan nomor penerbangan SPAR19, langsung dari Malaysia.
Saat menuruni tangga pesawat, Pelosi terlihat mengenakan pakaian berwarna merah jambu.
Pakaian yang sama dikenakannya ketika mengunjungi Malaysia pada Selasa (2/8/2022) siang harinya.
Baca juga: Dampak Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan, Keamanan Asia Dinilai Bakal Terancam
Sesaat setelah kabar tibanya Nancy Pelosi di Taipei, laman resmi Ketua DPR AS merilis pernyataan yang mengonfirmasi kunjungan kekongresan ke Taiwan.
Rilis tersebut menyatakan bahwa kunjungan ini “menghormati komitmen teguh AS untuk mendukung demokrasi Taiwan yang penuh semangat.”
“Diskusi kami dengan jajaran pimpinan Taiwan akan berfokus pada penegasan kembali dukungan kami bagi mitra dan mempromosikan kepentingan bersama kami, termasuk memajukan suatu kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” demikian keterangan dalam rilis Nancy Pelosi.
“Solidaritas AS dengan 23 juta rakyat Taiwan lebih penting pada hari ini daripada sebelumnya, seiring dunia yang dihadapkan pilihan antara autokrasi dan demokrasi,” lanjut keterangan tersebut.
Baca juga: Komentar Guru Taiwan soal Kunjungan Nancy Pelosi: Disambut Bak Pahlawan, Berani Lawan Tekanan China
Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan Picu Ketegangan di Asia
Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan memicu ketegangan di kawasan Asia.
Hal ini menyusul ancaman militer China akan meluncurkan operasi militer menanggapi kunjungan Pelosi tersebut.
Hal ini membuat Indonesia sangat prihatin atas semakin tajamnya rivalitas diantara kekuatan besar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), Teuku Faizasyah menyatakan jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menciptakan potensi konflik terbuka.
Rivalitas juga dapat mengganggu stabilitas dan perdamaian yang ada, termasuk di Taiwan Strait.
Baca juga: Nancy Pelosi Terbang ke Korea Selatan setelah Kunjungannya ke Taiwan
"Indonesia mendorong semua pihak melakukan langkah-langkah nyata guna mengurangi ketegangan yang dapat memperburuk situasi," kata Faizasyah lewat pernyataan Rabu (3/8/2022).
Ia menegaskan, dunia memerlukan kearifan dan tanggung jawab para pemimpin dunia agar perdamaian dan stabilitas dapat terjaga.
Jubir Kemlu RI juga menegaskan Indonesia tetap menganut kebijakan "One China Policy".
Pelosi resmi tiba di Taiwan, Selasa malam maktu setempat di Taipe.
Kunjungan Pelosi ke Taiwan menuai kecaman yang keras dari otoritas China.
Dikutip AFP, Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan mengutuk kunjungan tersebut.
Baca juga: Pejabat China Tegaskan Kunjugan Pelosi ke Taiwan Bawa Konsekuensi Serius
China juga berjanji meluncurkan "aksi militer yang ditargetkan" sebagai tanggapan atas kunjungan tersebut.
"Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini," kata Wu Qian.