News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prediksi Menlu Retno Marsudi: Ketegangan Dunia Bisa Makin Memburuk

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperkirakan kemungkinan ketegangan dunia akan semakin memburuk, jika dunia melupakan ancaman non-tradisional.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memperkirakan kemungkinan ketegangan dunia akan semakin memburuk, jika dunia melupakan ancaman non-tradisional.

Ancaman non-tradisional yang dimaksud, antara lain seperti krisis energi, krisis pangan yang langsung menyentuh kepentingan rakyat.

Menlu Retno Marsudi menyampaikan prediksinya ini dalam pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) di Phnom Penh, Kamboja pada Jumat (5/8/2022), yang  merupakan pertemuan terakhir dalam rangkaian pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM).

“Ancaman non tradisional, seperti krisis energi, krisis pangan, jangan dilupakan untuk diberi perhatian di tengah situasi tantangan keamanan, karena isu terkait pangan dan energi sangat terkait dengan kepentingan rakyat," kata Menlu Retno.

Di forum tersebut, Indonesia mendorong dunia terus perkuat dialog dan paradigma kolaborasi.

Baca juga: Dilanda Krisis Energi, Jerman Batalkan Penutupan Operasi Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Indonesia juga terus perkuat penghormatan terhadap hukum-hukum internasional. Menlu RI juga mengingatkan dunia untuk tidak melupakan tantangan tradisional terkait keamanan, dunia tidak boleh lupa mengenai tantangan non-tradisional.

"Tantangan ini penting untuk terus diatasi melalui kerja sama karena menyangkut langsung kepentingan rakyat," ujarnya.

Baca juga: Pejabat Rusia Bantah Moskow Sebabkan Krisis Pangan Global

Para Menlu peserta ARF menegaskan urgensi ARF tetap menjadi forum yang berperan dalam meningkatkan saling pengertian dan saling percaya serta transparansi di kawasan. 

Pertemuan juga telah mengadopsi beberapa dokumen, termasuk ARF Statement to Promote Peace, Stability and Prosperity in the Region through Preventive Measures. 

Dalam dokumen ini, Indonesia berhasil untuk pertama kalinya membuat rujukan ASEAN on Indo Pacific (AOIP) di dalam ARF.

Baca juga: Mayoritas Anggota G20 Ngeri Terhadap Krisis Pangan, Ada Solusi?

Pernyataan ini mengakui pentingnya prinsip dan tujuan AOIP di dalam ARF.  

"Indonesia akan terus bangun kesadaran mitra mengenai pentingnya AOIP, termasuk nantinya dalam pemajuan kerja sama nyata di ARF berdasarkan area prioritas  AOIP," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini