News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Thailand

Serangan Bom Thailand Picu Kebakaran, Lukai 7 Orang dan 17 Titik Lokasi Hancur

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel penjinak bom Thailand memeriksa kerusakan di pom bensin Bangchak setelah serangan, di Distrik Nong Chik di provinsi Pattani, Thailand selatan, pada 17 Agustus 2022. Serangkaian serangan, termasuk insiden pembakaran dan ledakan kecil, melanda tiga provinsi selatan Thailand pada malam 16 dan 17 Agustus 2022, menurut media lokal. Tidak ada klaim tanggung jawab yang dibuat.

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang mengungkapkan serangan bom dan serangkaian pembakaran melanda setidaknya di 17 titik lokasi di Thailand pada Rabu (17/8/2022).

Insiden ini tampaknya merupakan serangkaian serangan terkoordinasi.

Berdasarkan pernyataan kepolisian dan militer, tujuh orang terluka dalam serangan tersebut.

Dilansir CNN, peristiwa ini terjadi lewat tengah malam dan menargetkan toko serba ada (toserba) dan sebuah pompa bensin di tiga provinsi.

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Provinsi-provinsi di Thailand selatan di sepanjang perbatasan dengan Malaysia telah menyaksikan pemberontakan tingkat rendah selama beberapa dekade.

Baca juga: Pemimpin Senior Taliban Pakistan Tewas dalam Serangan Bom di Afghanistan

Personel penjinak bom Thailand memeriksa kerusakan di pom bensin Bangchak setelah serangan, di Distrik Nong Chik di provinsi Pattani, Thailand selatan, pada 17 Agustus 2022. Serangkaian serangan, termasuk insiden pembakaran dan ledakan kecil, melanda tiga provinsi selatan Thailand pada malam 16 dan 17 Agustus 2022, menurut media lokal. Tidak ada klaim tanggung jawab yang dibuat.

Pemerintah Thailand telah memerangi kelompok-kelompok bayangan yang mencari kemerdekaan untuk provinsi-provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim di Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla.

Lebih dari 7.300 orang tewas dalam konflik itu sejak 2004, menurut kelompok Deep South Watch, yang memantau kekerasan itu.

Pembicaraan damai yang dimulai pada tahun 2013 telah menghadapi gangguan berulang.

Dialog pemerintah dengan Barisan Revolusi Nasional

Serangan hari Rabu terjadi setelah pemerintah Thailand awal tahun ini memulai kembali diskusi dengan kelompok pemberontak utama, Barisan Revolusi Nasional, setelah jeda dua tahun karena pandemi.

Dikutip Reuters, Organisasi Persatuan Pembebasan Patani (PULO), yang dikesampingkan dari putaran terakhir pembicaraan, melakukan pemboman selama bulan suci Ramadhan, mengklaim dialog itu tidak inklusif.

Baca juga: Harga Mie Instan di Thailand Bakal Naik Ke Level Tertinggi Sejak 14 Tahun Terakhir

Personel militer Thailand menjaga toko-toko yang rusak setelah serangan, di distrik Cho-airong di provinsi Narathiwat, Thailand selatan, pada 17 Agustus 2022. Serangkaian serangan, termasuk insiden pembakaran dan ledakan kecil, melanda tiga provinsi selatan Thailand pada malam hari. 16 dan 17 Agustus 2022, menurut media lokal, mencurigai aktivis separatis. Tidak ada klaim tanggung jawab yang dibuat.

Pemerintah telah mengatakan siap untuk berbicara dengan semua kelompok.

Pemimpin organisasi itu, Kasturi Makhota, mengatakan kepada Reuters bahwa serangan hari Rabu "tidak ada hubungannya dengan PULO."

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini