Saksi mata lainnya mengatakan ledakan kedua terjadi hanya beberapa menit kemudian.
Ledakan lanjutan itu menyebabkan penyelamat, anggota pasukan keamanan dan warga sipil yang bergegas ke tempat kejadian setelah ledakan pertama, menjadi korban.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Meledak di Ibu Kota Somalia, 8 Orang Tewas
Lebih lanjut, Al-Shabaab yang telah melancarkan pemberontakan mematikan terhadap pemerintah pusat Somalia yang rapuh selama sekitar 15 tahun, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Para militan memberikan pernyataanya secara singkat di situs pro-Shabaab.
"Sekelompok penyerang Al-Shabaab secara paksa memasuki Hotel Hayat di Mogadishu, para pejuang melakukan penembakan acak di dalam hotel," kata kelompok itu.
Awal pekan ini, Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa pasukannya telah membunuh 13 pejuang Al-Shabaab dalam serangan udara di bagian tengah-selatan negara itu ketika gerilyawan Islam menyerang pasukan Somalia.
AS telah melakukan beberapa serangan udara terhadap gerilyawan dalam beberapa pekan terakhir.
Pada bulan Mei, Presiden Joe Biden memerintahkan pembentukan kembali kehadiran pasukan AS di Somalia untuk membantu pemerintah setempat memerangi Al-Shabaab, membalikkan keputusan pendahulunya, Donald Trump, untuk menarik sebagian besar pasukan AS.
Dalam beberapa pekan terakhir, pejuang Al-Shabaab juga telah meluncurkan serangan di perbatasan Somalia-Ethiopia, meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan strategi baru oleh para jihadis.
Mohamud mengatakan bulan lalu bahwa mengakhiri pemberontakan Al-Shabaab membutuhkan lebih dari sekadar pendekatan militer tetapi pemerintahnya akan bernegosiasi dengan kelompok itu hanya jika waktunya tepat.
Untuk diketahui, pejuang Al-Shabaab diusir dari ibu kota pada tahun 2011 oleh pasukan Uni Afrika, tetapi kelompok itu masih menguasai petak-petak pedesaan.
Kelompok itu terus melancarkan serangan mematikan terhadap sasaran sipil dan militer, dengan hotel dan restoran populer sering terkena.
Baca juga: 5 Fakta Gejolak Politik Somalia Usai Presiden Tandatangani Undang-undang Perpanjangan Masa Jabatan
Awal bulan ini, Perdana Menteri Hamza Abdi Barre, mengumumkan penunjukan mantan wakil pemimpin dan juru bicara kelompok itu, Muktar Robow, sebagai menteri agama.
Robow, 53, secara terbuka membelot dari Al-Shabaab pada Agustus 2017, dengan pemerintah AS pada satu titik menawarkan hadiah $ 5 juta (sekitar 74,3 miliar) untuk penangkapannya.