Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Wizz Air, maskapai penerbangan bertarif murah di Eropa, telah menangguhkan rencana untuk melanjutkan penerbangan dari Moskow ke Abu Dhabi.
Dikutip dari Aljazeera, Minggu (21/8/2022) langkah yang dilakukan Wizz Air itu sebagai respon atas meningkatnya kritik terhadap keputusannya meluncurkan kembali rute tersebut.
Dalam pernyataan pada hari Jumat (19/8), pihaknya menunda penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut, Wizz Air tidak menyebutkan reaksi media sosial, yang mencakup beberapa seruan untuk memboikot maskapai, tetapi hanya merujuk pada "keterbatasan rantai pasokan industri".
Baca juga: Hindari Sanksi Barat, China Mulai Batasi Hubungan Bilateral hingga Tolak Maskapai Penerbangan Rusia
Di Twitter, maskapai menanggapi kritik dengan mengatakan bahwa penerbangan akan dijalankan oleh perusahaan Abu Dhabi, yang merupakan maskapai terdaftar di Uni Emirat Arab.
“Maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab lainnya masih akan beroperasi ke Rusia,” kata Wizz Air.
Maskapai penerbangan Wizz Air yang terdaftar di London, memegang sekitar 49 persen sahamnya di Wizz Air Abu Dhabi.
Bulan ini, Wizz Air mengatakan bahwa penerbangan antara Abu Dhabi dan Moskow akan dilanjutkan mulai Oktober.
Selain itu, Wizz Air juga memegang sertifikat operasi maskapai (AOC) di Inggris dan Hongaria.
Sebelumnya, maskapai asal Rusia telah dilarang terbang dari wilayah Uni Eropa sebagai bagian dari sanksi atas invasi yang dilakukan ke Ukraina.
Di sisi lain, Uni Emirat Arab belum menjatuhkan sanksi apapun terhadap Rusia dan sebaliknya mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk mempertahankan posisi netral.