TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina pada Jumat (26/8/2022).
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dilaporkan telah kembali terhubung kembali ke jaringan energi negara Ukraina.
Sementara itu, baik Rusia maupun Ukraina masih saling menyalahkan atas gangguan yang terjadi di situs nuklir tersebut.
Inilah update terbaru peristiwa seputar invasi Rusia ke Ukraina, dirangkum dari berbagai sumber:
1. Reaktor PLTN Zaporizhzhia Terhubung
Perusahaan tenaga nuklir negara Ukraina mengatakan, satu reaktor di PLTN Zaporizhzhia telah terhubung kembali ke jaringan energi Ukraina.
Baca juga: Bantu Rusia Perang dengan Ukraina, Belarusia Angkut Senjata Nuklir Menggunakan Pesawat Tempur
Dalam postingan di Telegram, Energoatom mengatakan satu reaktor tersebut sedang membangun kapasitas dan lima reaktor lain di fasilitas itu terputus dari jaringan selama berjam-jam setelah dugaan penembakan Rusia pada Kamis kemarin.
"Hari ini pukul 14:04, salah satu unit pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang ditutup kemarin terhubung ke jaringan listrik," kata Energoatom dalam pernyataan.
2. Cadangan Gas Rusia
Perusahaan energi Rusia, Gazprom, mengatakan penyimpanan gasnya sudah mencapai 91,4 persen penuh per-24 Agustus.
Tingkat penyimpanan gas Rusia sebelum musim dingin telah diawasi dengan ketat.
Ini dilakukan setelah Moskow memprioritaskan cadangan gas domestik daripada ekspor.
3. Howitzer Dihancurkan
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya telah menghancurkan Howitzer M777 buatan AS yang diduga digunakan Ukraina untuk menembaki pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Dilansir Al Jazeera, kementerian mengatakan Howitzer itu telah dihancurkan di sebelah barat kota Marhanets, di wilayah Dnipropetrovsk timur tengah Ukraina.
Belum ada komentar langsung dari Kyiv atas klaim tersebut.
4. Aksesi Finlandia-Swedia ke NATO
Perwakilan dari Turki, Finlandia, dan Swedia diperkirakan akan bertemu di Finlandia pada Jumat (26/8/2022) hari ini.
Mereka dikabarkan akan membahas kekhawatiran Turki tentang aksesi dua negara Nordik itu ke NATO, lapor The Guardian.
Kementerian Luar Negeri Finlandia bungkam tentang pertemuan itu dan menolak memberikan rincian tentang lokasi atau waktunya.
5. Pesawat Angkut Senjata Nuklir
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan pesawat tempur SU-24 telah diperlengkap untuk membawa persenjataan nuklir.
Menurut kantor berita negara Belarusia, Belta, Lukashenko mengatakan bahwa dia sebelumnya telah menyetujui langkah tersebut dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.
Belarus siap untuk menanggapi "provokasi serius" dari Barat secara instan, Lukashenko memperingatkan.
"Jika Tuhan melarang beberapa provokasi serius terhadap Belarus terjadi, target kami telah terkunci. Pusat pengambilan keputusan. Kami tahu mereka," kata presiden, dikutip dari The Guardian.
"(Hubungan dengan Belarus) tidak boleh diperburuk karena itu juga berarti memperburuk hubungan dengan Negara Kesatuan Belarusia dan Rusia yang memiliki senjata nuklir," imbuhnya.
"Jika mereka (Barat) mulai membuat masalah, Belarusia mungkin lebih buruk tetapi jawabannya akan segera muncul," tegas Lukashenko.
Meski tidak memiliki senjata nuklir sendiri, Belarus merupakan sekutu dekat Rusia dan telah mengizinkan wilayahnya digunakan untuk membuka jalur invasi ke Ukraina.
6. Zona Demiliterisasi
Gedung Putih meminta Rusia untuk menyetujui zona demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia .
Seruan ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden bicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
7. Rusia Bakar Gas Alam
Rusia membakar sejumlah besar gas alam yang sebelumnya akan diekspor ke Jerman, menurut analisis yang dibagikan kepada BBC News.
Berdasarkan analisis oleh Rystad Energy, sebuah pabrik di dekat perbatasan Rusia dengan Finlandia dilaporkan membakar sekitar $10 juta gas setiap hari.
Duta Besar Jerman untuk Inggris mengatakan kepada BBC News bahwa Rusia membakar gas karena tidak dapat menjualnya di tempat lain.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)