Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Presiden Conference of the Parties (COP)26 Alok Sharma mengkonfirmasi kehadiran untuk memimpin delegasi Inggris pada pertemuan tingkat menteri-menteri G20 untuk isu Iklim dan Lingkungan Hidup di Bali, 30 Agustus - 1 September 2022.
Sharma mengatakan akan mendesak negara-negara G20 untuk menghormati komitmen mereka dan meninjau kembali target pengurangan emisi 2030 tahun ini.
“Keamanan iklim telah menjadi identik dengan keamanan energi dan ancaman kronis perubahan iklim tidak akan hilang," ujar Sharma dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).
Sharma mengatakan bahwa krisis global saat ini yang berkaitan dengan invasi illegal Vladimir Putin terhadap Ukraina yang menyebabkan naiknya biaya kehidupan.
Menurutnya negara-negara G20 harus bertekad mengakselerasi transisi ke energi baru terbarukan dan memenuhi komitmen-komitmen Pakta Iklim Glasgow.
Presiden COP Alok Sharma mengatakan bahwa krisis energi saat ini telah menunjukkan kerentanan negara-negara yang mengandalkan bahan bakar fosil, yang dikendalikan oleh aktor-aktor yang bermusuhan.
Menurut Sharma, jika negara-negara tidak ingin beresiko membayar harga yang semakin mahal, maka mereka harus melakukan semua yang mereka bisa untuk mencapai keamanan energi domestik secepat mungkin.
Dia menambahkan bahwa beberapa negara telah maju dengan ambisi besar tetapi ilmu pengetahuan dengan jelas menunjukkan bahwa waktu yang kita miliki untuk bertindak semakin habis.
Baca juga: Pertemuan Negara G20 Satukan Komitmen untuk Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim
“Sekarang saatnya bagi G20 untuk meningkatkan dan memenuhi komitmen yang dibuat dalam Pakta Iklim Glasgow," ungkap Sharma.
Presiden COP Alok Sharma dijadwalkan bertemu dengan para Menteri Indonesia untuk menyambut upaya Indonesia dalam meningkatkan ambisi iklimnya.
Sharma juga mendorong Indonesia untuk menyerahkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) yang selaras dengan 1,5 derajat sesegera mungkin.
Termasuk untuk menempatkan aksi iklim dan transisi energi sebagai aspek sentral dari Kepresidenan Indonesia di G20.