Sementara itu, dua pengusaha Rusia lainnya yang memiliki hubungan dengan Gazprom tewas dalam insiden pembunuhan pada bulan April lalu.
Baca juga: Ketua Produsen Minyak Rusia, Ravil Maganov Meninggal, Jatuh dari Jendera RS di Moskow
Salah satunya adalah mantan wakil presiden Gazprombank, Vladislav Avayev yang ditemukan tewas bersama istri dan putrinya di apartemennya di Moskow pada 18 April, seperti yang dilaporkan TASS.
TASS mengklaim pihak berwenang yang menyelidiki kasus kematian keluarga Avayev menetapkan kasus tersebut sebagai pembunuhan-bunuh diri.
Pembunuhan–bunuh diri adalah aksi pembunuhan satu orang atau lebih, sebelum atau pada waktu yang bersamaan, pelaku akan membunuh dirinya sendiri.
Perwakilan dari Komite Investigasi untuk Moskow, Yulia Ivanova mengatakan seseorang kerabat menemukan mayat Avayev, setelah dihubungi oleh supir dan pengasuh keluarga Avayev bahwa mereka tidak dapat menghubungi Avayev melalui telepon atau masuk ke apartemen karena terkunci dari dalam.
Mantan Wakil Presiden Gazprombank, Igor Volobuev mengatakan dia tidak percaya Avayev meninggal dunia karena bunuh diri.
"Pekerjaannya adalah berurusan dengan perbankan swasta, itu berarti berurusan dengan klien VIP. Dia bertanggung jawab atas sejumlah besar uang. Jadi, apakah dia bunuh diri? Saya rasa tidak. Saya pikir dia tahu sesuatu dan dia menimbulkan semacam risiko," kata Volobuev pada bulan April lalu.
Sehari setelah Avayev ditemukan tewas di apartemennya, pada 18 April lalu mantan eksekutif produsen gas Novatek, yang juga dimiliki Gazprom, Sergey Protosenya ditemukan tewas di rumahnya yang terletak di Lloret de Mar, sebuah resor Mediterania yang dekat dengan Barcelona, Spanyol.
Mayat istri dan putri Protosenya, yang terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh mereka, ditemukan di dalam rumah mewah keluarga itu. Sementara menurut sumber resmi yang terlibat dalam penyelidikan itu pada pekan lalu, mengungkapkan tubuh Protosenya ditemukan di taman luar rumah.
Polisi Catalan di Provinsi Girona, di mana kota Lloret de Mar berada mengatakan mereka telah menyelesaikan penyelidikan atas kasus tersebut dan mengirim sejumlah temuan ke pengadilan.
Dalam kesimpulannya, pihak polisi mengatakan kasus kematian keluarga Protosenya tersebut adalah pembunuhan-bunuh diri.
Baca juga: Rusia Kecam Kegagalan AS Sadari Ancaman Ideologi Nazisme dan Dorong Kejahatan Neo-Nazi di Ukraina
Pada bulan April lalu, putra Protosenya mempertanyakan temuan awal dalam kasus kematian keluarganya, dan berpendapat bahwa ayahnya telah dibunuh.
"Polisi Catalan telah mengambil pernyataan dari putranya. Hipotesis lain telah dikesampingkan. Juga dikesampingkan adalah pembunuhan rangkap tiga. Bahwa ini adalah pekerjaan mafia Rusia? Yah, tidak," kata pejabat pers polisi.
Kasus Kematian lainnya