TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui sambungan telepon pada Sabtu (3/9/2022).
Erdogan memuji Rusia dalam upaya mengatur kunjungan inspektur dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
"Erdogan dan Putin membahas situasi di Ukraina. Erdogan memuji peran konstruktif Rusia dalam mengatur kunjungan inspektur IAEA ke PLTN Zaporizhzhia," kata pihak Rusia dalam siaran pers.
Diwartakan TASS, kedua pemimpin itu juga membahas implementasi kesepakatan gandum yang telah disepakati di Istanbul pada 22 Juli 2022.
Kumpulkan data penting
Pada Kamis (1/9/2022), tim misi pencari fakta IAEA yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Rafael Grossi mengunjungi situs PLTN Zaporizhzhia.
Menurut Grossi, tim internasional memperoleh data penting tentang situasi di pembangkit listrik.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-193: PLTN Zaporizhzhia Terputus dari Aliran Listrik Utama
Tim tersebut akan melanjutkan misi mereka, karena banyak masalah yang memerlukan pertimbangan lebih rinci.
"IAEA akan membentuk misi permanen di PLTN Zaporizhzhia," kata Grossi.
Penduduk Energodar, yang berbicara dengan Grossi, menyerahkan petisi yang menyerukan diakhirinya provokasi Ukraina terhadap fasilitas nuklir.
PLTN Zaporizhzhia terputus dari aliran listrik utama
Dikutip The Guardian, laporan terbaru IAEA mengatakan, PLTN Zaporizhzhia telah terputus dari saluran listrik utama yang tersisa ke jaringan dan mengandalkan saluran cadangan.
Sebelumnya, ada laporan bahwa situs di tenggara Ukraina telah dimatikan pada Sabtu dini hari (3/9/2022).
Hal tersebut dilakukan di tengah penembakan berkelanjutan yang menghancurkan saluran listrik utama, menurut otoritas lokal yang didukung Rusia.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)