News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Diserang Balik Ukraina, Separatis Kherson Tunda Referendum untuk Gabung Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kota Kherson memprotes militer Rusia setelah Rusia berhasil merebut kota tersebut dari Ukraina. - Otoritas yang ditunjuk Moskow di Kherson menunda referendum untuk bergabung dengan Rusia karena serangan balik dari pasukan Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat yang ditunjuk Moskow di wilayah Kherson memutuskan menunda referendum untuk bergabung dengan Rusia karena serangan balik dari pasukan Ukraina di wilayah itu.

Sejak pekan lalu, Ukraina telah melancarkan serangan balasan ke beberapa arah di Kherson, Ukraina selatan yang sebelumnya diduduki pasukan Rusia.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan kepala otoritas Kherson, Kirill Stremousov mengatakan rencana referendum ditunda karena situasi keamanan.

Stremousov mengatakan bahwa serangan pasukan Ukraina di Jembatan Antonivskiy, Kota Kherson telah melumpuhkan lalu lintas penyeberangan di Sungai Dnieper, yang menghubungkan kedua sisi wilayah tersebut.

Video yang beredar selama sepekan terakhir menunjukkan Jembatan Antonivsky dihantam sejumlah ledakan.

Selain itu, ada rekaman lain yang diduga menunjukkan kesuksesan serangan pasukan Ukraina di depot amunisi Rusia di wilayah Kherson.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-195: Kremlin Berhenti Pasok Gas, Kyiv Tangkis Serangan Moskow

Dilansir The Guardian, pasukan Rusia mengambil alih wilayah Kherson pada awal Maret lalu. 

Sejak itu, pasukan pendudukan Putin berusaha menggabungkan wilayah tersebut sebagai bagian dari Rusia.

Meski referendum dilakukan, keputusannya akan dianggap tidak sah oleh majelis umum PBB.

Peristiwa serupa juga dilakukan Rusia kepada Krimea pada 2014 silam.

Ukraina sendiri berjanji akan merebut kembali wilayah Kherson agar tidak diklaim oleh Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menegaskan jalur negosiasi untuk mengakhiri perang dengan Rusia akan ditutup jika referendum dilakukan.

Serangan di Kherson

Seorang wanita menggendong anaknya ketika dia tiba dari Odessa di stasiun kereta api di Lviv, Ukraina barat, pada 3 Maret 2022. Pasukan Rusia telah mengambil alih kota Kherson di Ukraina, pejabat setempat mengkonfirmasi 2 Maret 2022 sebagai pusat kota besar pertama yang jatuh sejak Moskow menginvasi seminggu yang lalu. - Otoritas yang ditunjuk Moskow di Kherson menunda referendum untuk bergabung dengan Rusia karena serangan balik dari pasukan Ukraina. (Daniel LEAL / AFP)

Kementerian Pertahanan Inggris menjelaskan ringkasan situasi medan perang di Kherson dalam pembaruannya, Selasa (6/9/2022).

Operasi ofensif Ukraina di wilayah Kherson berlanjut selama akhir pekan.

Media lokal Odessa Journal melaporkan adanya 27 serangan mendadak oleh drone Rusia di tepi barat Dnipro pada Senin (5/9/2022).

Sebelumnya, pada 21 Agustus 2022, pasukan Ukraina mengaku menembak jatuh tiga UAV taktis Orlan-10 Rusia dalam satu hari.

Kementerian menyoroti peran pesawat tak berawak (UAV) atau drone Rusia dalam menemukan target artileri sebelum melancarkan serangan.

"Dalam menghadapi kerugian tempur, kemungkinan Rusia sedang berjuang untuk mempertahankan stok UAV, diperburuk oleh kekurangan komponen akibat sanksi internasional."

"Ketersediaan terbatas UAV pengintai kemungkinan menurunkan kesadaran situasi taktis komandan dan semakin menghambat operasi Rusia," jelas pembaruan, dikutip dari The Guardian

Sementara itu, penasihat senior presiden Ukraina mengklaim pasukan Kyiv juga sedang melakukan serangan balasan di timur dan tenggara.

"Tindakan kontra-ofensif oleh Angkatan Bersenjata Ukraina terjadi tidak hanya di selatan Ukraina, tetapi juga di timur dan tenggara," kata Oleksiy Arestovych di saluran Telegramnya pada Senin (5/9/2022) malam waktu setempat.

Tiga helikopter Rusia di Bandara Internasional Kherson diledakkan militer Ukraina, Selasa (15/3/2022). Dalam citra satelit yang dirilis Planet Labs, kepulan asap terlihat membumbung. - Otoritas yang ditunjuk Moskow di Kherson menunda referendum untuk bergabung dengan Rusia karena serangan balik dari pasukan Ukraina. (Planet Labs via CNN)

Baca juga: Hubungan Dengan Barat Putus, Rusia Pilih Berkawan Dengan Negara-negara Timur

Baca juga: Rusia akan Beli Jutaan Roket dan Peluru Artileri dari Korea Utara untuk Perang di Ukraina

Arestovych menjelaskan militer berhasil membebaskan beberapa pemukiman di tepi barat Sungai Dnieper, sejak awal serangan balik untuk merebut kembali Ukraina selatan.

Arestovych mengklaim pasukan Rusia di tepi kanan Dnieper berada dalam "pengepungan operasional" dan memperkirakan bahwa dalam sebulan posisi mereka akan "sangat sulit".

Sementara itu, Inggris memperkirakan 25.000 tentara Rusia tewas selama serangan balik Ukraina, jelas Menteri Pertahanan Ben Wallace.

Lalu, menurut Wallace, total kerugian Moskow meliputi tentara yang tewas, terluka, ditangkap atau dari mereka yang telah meninggalkan berjumlah 80.000.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini