Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan pujian sekaligus berterima kasih kepada Nike setelah perusahaan asal Amerika Serikat itu menghentikan operasional bisnisnya di Rusia.
"Ini adalah contoh bagaimana bisnis dapat memainkan peran penting dalam melindungi kemanusiaan dan kebebasan," kata Zelenskiy.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (17/9/2022) Nike secara resmi menghentikan operasionalnya di Rusia pada Juni lalu, menyusul adanya invasi yang dilakukan oleh Moskow terhadap Ukraina.
Nike bergabung dengan beberapa perusahaan Barat yang telah terlebih dahulu keluar dari pasar Rusia.
Selain Nike, apparel olahraga asal Jerman yakni Adidas juga telah menangguhkan bisnisnya di Rusia.
Pada 2020 lalu, Adidas mencatat nilai penjualan sebesar 584 juta euro di Rusia. Nilai penjualan ini mencakup 3 persen dari total penjualan Adidas di seluruh dunia.
Samsung Lanjutkan Bisnis di Rusia
Mengutip dari Sammobile, Samsung Electronics berencana untuk memulai kembali pengiriman smartphone ke Rusia pada Oktober mendatang.
Baca juga: Tentara Ukraina Temukan Kuburan Massal 440 Warga Sipil di Izium, Zelensky Tuduh Ulah Pasukan Rusia
Baru-baru ini, surat kabar Izvestia melaporkan bahwa raksasa teknologi asal Korea Selatan itu akan membuka kembali toko online resminya mulai bulan depan.
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai awal tahun ini, Samsung telah menguasai pangsa pasar smartphone di Rusia sekitar 30 persen, mengalahkan pesaingnya yakni Apple dan Xiaomi.
Baca juga: Kontroversi Simbol Tengkorak dan Tulang Pengawal Zelensky, Disebut Terkait Masa Kelam PD II
Penjualan smartphone di pasar Rusia menyumbang hampir 4 persen dari pendapatan global Samsung. Selain itu, Samsung juga mengoperasikan pabrik produksi TV di Kaluga, Rusia.