Menanggapi kritikan pedas warna negaranya yang meminta berlian Ramaphosa II dikembalikan, presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa justru tampak acuh dengan terus mengirimkan ucapan belasungkawa atas kematian Ratu Elizabeth II bahkan Ramaphosa dipastikan hadir pada pemakaman Ratu yang digelar pada Senin (19/9/2022).
Baca juga: Potret Antrean Pelayat Ratu Elizabeth II yang Mencapai 10 Km
Keistimewaan Peti Mati Kerajaan Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth II yang telah memerintah Kerajaan Inggris selama 70 tahun saat ini jenazahnya tengah disemayamkan di Istana Buckingham, sebelum nantinya dimakamkan 19 September 2022.
Ada beberapa fakta menarik dari peti mati kerajaan Ratu Elizabeth II.
Mengutip Wionnews.com, peti mati ratu dibuat dari oak wood (kayu ek).
Peti mati tersebut telah dibuat setidaknya 32 tahun yang lalu.
The Times juga mengabarkan bahwa kayu jenis ini makin sulit ditemukan.
Peti mati tersebut juga dilapisi dengan timah untuk membantu tubuh jenazah bertahan lebih lama setelah dimakamkan di ruang bawah tanah.
Dibutuhkan delapan pengusung jenazah untuk mengangkat peti mati sang ratu.
Timah yang ada di peti mati tak hanya untuk menjaga peti mati kedap udara dan mencegah masuknya air.
Baca juga: Ratu Elizabeth II akan Dimakamkan di Samping Pangeran Philip
Timah juga bisa membuat peti mati bertambah berat.
Leverton & Sons, adalah yang membuat peti mati Ratu Elizabeth tersebut.
Ratu Elizabeth II juga nantinya akan dimakamkan bersebelahan dengan Raja Gerorge IV di Kapel St. George di Windsor.
Peti mati Ratu Elizabeth II juga dibuat dengan fitur khusus.