News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Diplomat Rusia: Memasok Senjata ke Ukraina Membuat Barat Jadi Kaki Tangan Kejahatan Kyiv

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky. - Polyansky mengatakan senjata artileri dan sistem roket jarak jauh yang dipasok Barat ke Ukraina menyeret mereka sebagai kaki tangan kejahatan Kyiv.

TRIBUNNEWS.COM - Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky angkat bicara soal keterlibatan Barat dalam perang Rusia dan Ukraina.

Polyansky mengatakan senjata artileri dan sistem roket jarak jauh yang dipasok Barat ke Ukraina menyeret mereka sebagai kaki tangan kejahatan Kyiv.

"Memberikan artileri jarak jauh dan peluncur roket kepada rezim Kyiv, membuat mantan mitra Barat kami menjadi kaki tangan kejahatan Nazi-Ukraina terhadap warga sipil," tulis Polyansky di akun Twitternya, Minggu (18/9/2022).

"Menjijikkan bahwa pasokan senjata adalah proyek bisnis yang menguntungkan bagi AS dan Inggris," imbuhnya.

"Di mana 'nilai-nilai Barat' yang terkenal itu?," katanya.

Seperti diketahui, ada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan oleh para kepala republik Donbass.

Dia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-208: Kyiv Tangkis Serangan Moskow di Kharkiv dan Kherson

Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky

Setelah itu, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap individu dan badan hukum Rusia.

Selain itu, negara-negara Barat mengintensifkan pasokan senjata ke Kyiv.

Presiden Zelensky bersumpah Ukraina tidak akan menyerah

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah tidak akan ada kata menyerah dalam pertempuran untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang dari Rusia.

“Mungkin bagi sebagian dari Anda, setelah serangkaian kemenangan, kita sekarang memiliki semacam jeda,” katanya dalam pidato malamnya pada Minggu (18/9/2022).

“Tapi tidak akan ada jeda. Ada persiapan untuk seri berikutnya ... Untuk Ukraina harus bebas. Semua itu."

Ukraina sebut Rusia kerahkan drone serang Iran

Baca juga: Kekalahan Rusia di Izium Ukraina Ungkap Tabir Kejahatan Kemanusiaan, Kondisi Korban Mengenaskan

Militer Ukraina mengatakan Rusia telah mengerahkan drone serang Iran, New York Times melaporkan pada hari Minggu.

Menurut seorang pejabat militer Ukraina yang berbicara kepada New York Times, sisa-sisa drone serang Shahed-136 telah ditemukan di darat selama serangan balasan yang diluncurkan Ukraina di wilayah timur laut negara itu bulan ini.

Ukraina lakukan 20 serangan udara dalam 24 jam

Militer Ukraina telah melakukan 20 serangan udara dalam 24 jam terakhir terhadap benteng Rusia , menurut staf umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

The Kyiv Independent melaporkan pada hari Minggu bahwa Angkatan Udara Ukraina telah berhasil menargetkan 15 benteng Rusia dan empat lokasi, serta tujuh titik kontrol.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini