Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Indonesia dan Sudan Selatan telah resmi memiliki hubungan diplomatik dengan ditandatanganinya Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik antara Kedua Negara.
Penandatangan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri Sudan Selatan, Honorable Deng Dau Deng Malek, disela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-77 di New York pada Rabu (20/09/22).
“Penandatangan Komunike tersebut membuka lembaran baru bagi Indonesia dan Sudan Selatan, untuk membangun kerja sama konkrit yang menguntungkan kedua negara, termasuk kerja sama ekonomi," kata Retno dalam keterangannya.
Baca juga: Banjir di Sudan Afrika Utara Tewaskan 100 Orang dan Ribuan Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Setelah penandatanganan pembukaan hubungan diplomatik, kedua pihak langsung membahas kerja sama konkrit di bidang infrastruktur dan minyak.
Dalam kaitan ini, telah ditandatangani pula kontrak kerja sama antara PT. Waskita Karya dengan Kementerian Sudan Selatan di bidang infrastruktur.
Nantinya, kerja sama di bidang minyak juga akan segera dijajaki.
Baca juga: Menlu RI Wakili Presiden Jokowi Terima Penghargaan Global Citizen Award 2022 di New York
Indonesia mengakui kemerdekaan Sudan Selatan pada 2011.
Duta Besar RI di Khartoum menghadiri deklarasi kemerdekaan Sudan Selatan di Juba pada 9 Juli 2011.
Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri kedua negara akan menindaklanjuti Komunike Bersama ini dengan proses penunjukan Duta Besar dan dibukanya kedutaan di kedua negara.