TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Uganda mendeklarasikan wabah Ebola setelah kasus strain Sudan yang relatif jarang ditemui, dikonfirmasi di negara itu, Selasa (209/2022).
Dikutip CNN, kantor WHO Afrika mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kasus itu dikonfirmasi setelah menguji sampel dari seorang pria berusia 24 tahun di distrik Mubende.
Otoritas kesehatan Uganda menyelidiki enam kematian mencurigakan di distrik itu bulan ini.
Kementerian Kesehatan Uganda mengatakan pasien berusia 24 tahun itu meninggal setelah menunjukkan gejala.
"Saat ini ada delapan kasus dugaan yang menerima perawatan di fasilitas kesehatan," kata WHO Afrika.
"Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade Uganda merekam jenis Ebola Sudan," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Dr. Matshidiso Moeti.
Baca juga: Ghana Konfirmasi Kasus Virus Marburg Mirip Ebola, 2 Orang Meninggal
"Kami bekerja sama dengan otoritas kesehatan nasional untuk menyelidiki sumber wabah ini."
Kasus terakhir 2022
Uganda terakhir melaporkan wabah Ebola Sudan pada 2012, kata WHO.
Setidaknya 17 orang tewas dari 24 kasus yang diidentifikasi dalam wabah itu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, yang berkontribusi untuk menahan virus di negara Afrika timur pada saat itu.
Uganda telah mengalami empat wabah Ebola, menurut WHO, dengan yang paling mematikan disaksikan pada tahun 2000 yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Uganda berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo yang mengalami kebangkitan Ebola menyusul wabah tahun ini.
Wabah terakhir Uganda adalah pada tahun 2019 ketika dikonfirmasi jenis Ebola Zaire, yang menyebabkan kematian seorang gadis Kongo berusia 9 tahun di dekat perbatasan dengan DRC.
Baca juga: Ancaman Omicron, Asosiasi Medis Dunia Ingatkan Varian Baru Covid-19 Sama Mematikannya dengan Ebola
Baca juga: Waspada Penyebaran Virus Marburg, Simak Cara Pencegahannya Menurut WHO
Menurut WHO, vaksinasi telah disetujui terhadap galur Zaire tetapi inokulasi terhadap galur Sudan belum diuji.
Temuan virus Marburg, mirip ebola
Juli kemarin, Ghana melalui otoritas kesehatannya mengkonfirmasi dua kasus virus Marburg, penyakit yang sangat menular mirip dengan Ebola.
Dua orang yang dinyatakan positif terinfeksi Margburg meninggal dunia.
"Pengujian lebih lanjut di Institut Pasteur di Dakar, Senegal telah menguatkan hasilnya," kata Layanan Kesehatan Ghana (GHS) dalam sebuah pernyataan, Minggu.
Dikutip dari Al Jazeera.GHS bekerja untuk mengurangi risiko penyebaran virus, termasuk isolasi semua kontak yang teridentifikasi, sejauh ini tidak ada yang menunjukkan gejala apa pun, katanya.
Baca juga: Ancaman Omicron, Asosiasi Medis Dunia Ingatkan Varian Baru Covid-19 Sama Mematikannya dengan Ebola
Adapun kasus pertama Marburg adalah laki-laki berusia 26 tahun yang masuk rumah sakit pada tanggal 26 Juni dan meninggal pada tanggal 27 Juni.
Kasus kedua adalah seorang laki-laki berusia 51 tahun yang masuk rumah sakit pada tanggal 28 Juni dan meninggal pada hari yang sama.
Berita lain terkait dengan Wabah Ebola
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)